Jakarta - Dokter spesialis paru Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Wahyuningsih menanggapi kabar yang beredar di media sosial (medsos) ihwal cara mendeteksi seseorang sudah terinfeksi virus corona.
Belakangan, beredar informasi di medsos, virus corona dapat dideteksi dengan cara menahan napas. Apabila seseorang menahan napas, kemudian berselang beberapa detik langsung batuk, seseorang bisa dikatakan telah terjangkit virus mematikan itu.
Radang paru 80 persen gejala berat, dan 10-20 persen gejala ringan.
"Salah. Virus corona hanya bisa dideteksi dengan cara khusus," ujar Wahyuningsih saat dikonfirmasi Tagar, Jumat, 28 Februari 2020.
Baca juga: Australia dan AS Ragu Indonesia Bebas Virus Corona
Wahyuningsih menilai untuk mendeteksi virus corona atau Covid-19 tidak bisa dilakukan seorang diri. Bahkan, menurut dia, hanya rumah sakit tertentu saja yang bisa mendeteksi seseorang telah terjangkit virus asal Wuhan, China itu.
Dia mengimbau masyarakat untuk mengenal terlebih dahulu gejala-gejala apabila terinfeksi virus corona.
"Dari yang ringan sampai berat yaitu batuk, pilek, tenggorokan kering, demam, sampai sesak, dan pneumonia atau radang paru 80 persen gejala berat, dan 10-20 persen gejala ringan," ucap dia.
Baca juga: Menkes RI Sebut Jemaah Umrah Indonesia Bebas Corona
Penyebaran virus corona kini meluas ke hampir 46 negara di dunia. Beberapa negara yang berdekatan dengan Indonesia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia telah mengonfirmasi sejumlah kasus Covid-19.
Namun, hingga kini virus yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China itu belum diketahui telah memakan korban di Indonesia.
Terbaru, pemerintah Indonesia mengobservasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Kapal World Dream ke Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Para WNI itu sebelumnya dibawa dari Hong Kong menyusul wabah corona yang menginfeksikan sejumlah penumpang kapal. Mereka akan menjalani masa karantina di Pulau Sebaru Kecil selama 14 hari, untuk memastikan terbebas dari virus corona. []