Masoumeh Ebtekar, Wapres Iran yang Positif Corona

Salah satu dari 254 warga Iran yang yang tertular virus corona adalah Wakil Presiden Iran Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar
Ebtekar dengan Menteri Luar negeri Austria Sebastian Kurz pada tahun 2016 (Foto: en.wikipedia.org)

Jakarta - Wakil Presiden Iran Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar, dikabarkan positif terinfeksi virus corona. Perempuan kelahiran Teheran ini menjadi satu dari 254 warga Iran yang yang tertular virus tersebut.

Hingga hari ini, Iran menjadi negara di luar China dengan kasus kematian tertinggi akibat virus corona yakni sebanyak 26.

Penyebaran corona di Iran diduga berasal dari Kota Qom dan Mashhad. Meski akses ke kota tersebut telah dibatasi, namun pemerintah Iran belum melakukan karantina khusus pada kota tersebut.

Ebtekar dinyatakan positif corona tak lama setelah menterinya terjangkit virus yang sama. Berdasarkan informasi dari media lokal Iran, wapres pendamping Presiden Hassan Rouhani ini sempat menunjukan gejala ringan namun tak segera dirujuk ke rumah sakit. Ebtekar menjadi pejabat ketujuh Iran yang dinyatakan positif virus corona.

Ebtekar resmi menjabat sebagai Wakil Presiden sejak 9 Agustus 2017. Sebelumnya, ibu dua anak ini dipercaya menduduki kursi pimpinan Departemen Lingkungan sejak 1997 hingga 2005. Masuknya Ebtekar dalam pemerintahan Iran membuatnya menjadi perempuan pertama yang bertugas di kabinet Iran sejak 1979 sekaligus perempuan ketiga dalam sejarah pemerintahan Iran.

Istri Mohammad Hashemi ini lahir dan tumbuh di keluarga kelas menengah. Ayah Ebtekar adalah seorang mahasiswa di University in Pennsylvania, Amerika Serikat. Hal tersebut membuat Ebtekar dan orang tuanya pindah dan hidup di Upper Darby, Pennsylvania, selama kurang lebih enam tahun.

Hidup lama di Amerika membuat kemampuan bahasa Inggris Ebtekar meningkat. Bahkan Ebtekar beraksen layaknya warga Amerika asli.

Sekembalinya ke Iran, Ebtekar mendaftar ke salah satu sekolah internasional di Iran, Iran Zamin. Setelah menamatkan pendidikannya, ia mulai aktif mendukung politik islam Ali Shariati dan mulai mengenakan cadar hitam tradisional.

Jenjang pendidikan Ebtekar tak bisa dipandang sebelah mata, ia sukses menyandang gelar BSc dalam Ilmu Laboratorium Universitas Shahid Behesti dan gelar MSc dan PhD di bidang Imunologi dari Universitas Tarbiat Modares pada 1995.

Sebelum aktif di pemerintahan, pada 1981, Ebtekar pernah bekerja sebagai pemimpin redaksi surat kabar harian Internasional, Kayhan. Jabatan tersebut ia peroleh setelah mendapat kepercayaan dari Khatami yang saat itu adalah wakil dari Ayatollah Khomeini di Kayhan Institute.

Pada 1991, Ebtekar mendirikan Institut Studi dan Penelitian Wanita. Satu tahun kemudian, ia menjadi pemegang lisensi dan Direktur Pelaksana jurnal dari Farzaneh Journal for Women Studies and Research.

Ebtekar juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Koordinasi LSM Perempuan dan Wakil Ketua Komite Nasional untuk Konferensi Dunia Keempat tentang perempuan di Beijing pada 1995. Ia kemudian dipercaya sebagai Presiden Jaringan LSM Perempuan di Iran. Sejak saat itu, karir Ebtekar mulai melonjak.

Dilansir dari BBC, pada 1997, Ebtekar ditunjuk sebagai Wakil Presiden. Hal tersebut dianggap sebagai terobosan politik bagi perempuan Iran. Dalam surat kabar Hamshahri, Ebtekar mengatakan jika perempuan dipromosikan berdasarkan prestasinya, berbagai masalah di Iran akan segera terselesaikan. []

Berita terkait
Wapres Iran Masoumeh Ebtekar Kena Virus Corona
Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar dinyatakan positif mengidap virus corona baru jenis COVID-19.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina