Ditunjuk Jadi Mensos, Risma Akan Temui Menko PMK

Tri Rismaharini akan menemui Menko PMK untuk membahas soal perintah Presiden Jokowi tentang Bansos yang akan dicairkan pada Januari 2021.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: Istimewa/Tagar)

Surabaya - Pasca diumumkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini akan langsung tancap gas. Rencananya, usai dilantik Presiden Jokowi menjadi Mensos pada Rabu, 23 Desember 2020, Risma akan langsung menemui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.

Risma mengatakan dirinya menemui Muhajir Effendy untuk kepentingan koordinasi setelah dirinya ditunjuk menjadi Mensos. Apalagi, sejak Juliari P Batubara tersandung kasus korupsi di KPK, Muhajir menjadi Pelaksana tugas (Plt) Mensos.

Jadi tadi pak Presiden menyampaikan untuk pencairan triwulan IV sudah 90 persen.

"Besok aku akan menghadap ke Pak Menko PMK, Muhadjir Effendi. Karena Plt Mensos kan itu Pak Muhajir," ujarnya saat video call dengan wartawan di Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa, 22 Desember 2020.

Risma mengungkapkan koordinasi dengan Menko PMK juga merupakan perintah dari Presiden Jokowi. Risma mengaku koordinas tersebut untuk membahas soal pencairan Bantuan Sosial (Bansos) pada triwulan IV yang sudah mencapai 90 persen.

Baca juga:

"Jadi tadi pak Presiden menyampaikan untuk pencairan triwulan IV sudah 90 persen. Untuk bulan Januari Bansos itu diharapkan keluar minggu pertama bulan Januari. Jadi aku harus kerja keras," tuturnya.

Sebelumnya, mengaku berat. Ia mengaku jabatan sebagai Mensos paling berat dalam hal tanggung jawab.

"Terima kasih, tapi ini berat karena yang ditangani orang susah, sedih, sulit. Jadi itukan berat, maksudnya dari sisi tanggung jawab itu berat, karena menangani orang dalam kondisi susah gitu," ujarnya, Selasa, 22 Desember 2020.

Risma mengaku setelah dilantik, dirinya akan langsung melakukan pembenahan data penerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Ia mengaku ada selisih penerima bantuan dari Kemensos.

"Nanti pertama aku mau membenahi data dulu supaya engga ada selisih. Karena selisih itu pasti ada, kan ada yang kemarin belum meninggal, kemudian sudah meninggal," kata dia.

Perbaikan data tersebut, kata Risma, dilakukan agar lebih valid dan tingkat kesalahannya rendah. Risma beralasan, tanpa data yang valid, akan membuat kinerjanya menjadi berat.

Selain itu, Risma juga membocorkan keinginan Presiden Jokowi yang ingin penyaluran bantuan tidak lagi secara tunai. Risma mengaku Jokowi ingin bantuan dari Kemensos dilakukan dengan cara transfer.

"Kemudian tadi pak Presiden juga menyampaikan tidak ada lagi bentuk tunai-tunai gitu. Jadi modelnya transfer-transfer gitu," tuturnya.

Selain itu, Risma juga menyampaikan secara langsung kepada Presiden Jokowi, jika Kemensos tidak hanya soal penyaluran bantuan kepada warga, tetapi juga soal pemberdayaan dan pelatihan.

"Tadi aku sudah matur ke Pak Presiden, Bapak bagaimana saya pemberdayaan, bukan hanya memberikan bantuan. Melatih mereka PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) ini untuk menjadi berdaya. Jadi bukan hanya menerima bantuan, tapi kita ajarkan untuk berdaya," kata dia.

Selain itu, Risma juga akan menggandeng sejumlah Perguruan Tinggi untuk pembedayaan tersebut. Hal itu agar evaluasi dan monitoring bisa terjaga.

"Sehingga output-nya bisa kelihatan, bisa terukur gitu," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.[]

Berita terkait
Nasib FPI Setelah Ketum GP Ansor Gus Yaqut Jadi Menteri
Ormas Ansor dan FPI kerap berseberangan bahkan melahirkan konflik. Setelah Ketum GP Ansor jadi Menteri Agama, bagaimana nasib FPI?
Jokowi Perkenalkan 6 Menteri Baru, Ada Sandiaga Uno dan Gus Yaqut
Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Maruf Amin resmi memperkenalkan enam menteri baru. Ada Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, dan Gus Yaqut.
Dipilih Jokowi Jadi Menparekraf, Harta Sandiaga Uno Bikin Menganga
Presiden Jokowi menunjuk Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Hartanya bikin menganga.