Jakarta - Diduga stress akibat mengidap penyakit, seorang pria di Makassar nekat bunuh diri. Sangkala, 54 tahun, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Jalan Mangosidi Baru, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel, Minggu 22 November 2020, sekitar pukul 21.30 WITA malam.
Menurut Tita, Ketua RT 3, RW 5, Kelurahan Balla Parang, Rappocini, mayat pertama kali ditemukan oleh anak dan istrinya. Pria berumur 54 tahun ini, ditemukan sudah tak bernyawa, dengan kondisi gantung diri.
Namun, jika ada seseorang terdekat mengetahui tanda-tanda seseorang hendak bunuh diri maka masih ada kemungkinan nyawa orang tersebut bisa terselamatkan. Lalu apa saja tanda-tanda yang bisa kenali ketika seseorang hendak bunuh diri?
Tanda-tanda orang yang berniat bunuh diri
Melansir Healthline, berikut tanda-tanda seseorang yang berniat mengakhiri hidupnya:
• Merasa putus asa
• Terjebak dalam kehidupan, atau sendirian
• Mengaku tidak memiliki alasan untuk terus hidup
• Membuat surat wasiat atau memberikan barang-barang pribadi
• Mencari cara untuk melakukan kejahatan pada diri sendiri, seperti membeli senjata
• Kurang atau terlalu banyak tidur
• Makan terlalu sedikit atau terlalu banyak
• Melakukan hal sembrono
• Menghindari interaksi sosial dengan orang lain
• Mengekspresikan kemarahan atau niat untuk membalas dendam
• Menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau kegelisahan yang ekstrem mengalami perubahan suasana hati yang drastis berbicara tentang bunuh diri sebagai jalan keluar.
Jika Anda menemukan tanda-tanda tersebut dilakukan atau dialami oleh orang sekitar Anda, segeralah mengambil tindakan untuk membantu mencegah upaya bunuh diri yang dilakukannya.
Cara mengatasinya
Perawatan yang diberikan untuk orang yang memiliki keinginan bunuh diri biasanya tergantung pada penyebab yang mendasari pemikiran mengakhiri hidup. Namun dalam banyak kasus, peikiran bunuh diri biasanya diatasi dengan cara berikut:
1. Terapi bicara
Terapi bicara atau psikoterapi dalah salah satu metode pengobatan yang memungkinkan untuk menurunkan risiko pasien mencoba bunuh diri. Terapi yang diberikan biasanya berupa Cognitive behavioral therapy (CBT) yang bertujuan untuk mengajari pasien cara mengatasi berbagai peristiwa dan emosi yang berkontribusi pada pikiran dan perilaku bunuh diri. Terapi ini juga membantu pasien untuk mengganti pemikiran negatif dengan positif sehingga kembali bisa merasakan kepuasan dalam hidup.
2. Pemberian obat
Jika terapi bicara tidak cukup untuk mengatasi keinginan bunuh diri, profesional kesehatan mental bisa memberikan obat untuk meredakan gejala seperti depresi dan kecemasan. Mengobati gejala-gejala ini dapat membantu mengurangi atau menghilangkan pikiran untuk bunuh diri. Berikut obat-obatan yang bisa diberikan untuk mengatasi keinginn bunuh diri: antidepresan obat anti-psikotik obat anti-kecemasan.
3.Perubahan gaya hidup
Selain terapi bicara dan pengobatan, risiko bunuh diri kadang-kadang dapat dikurangi hanya dengan mengadopsi kebiasaan sehat, seperti: menghindari alkohol dan narkoba olahraga teratur tidur yang cukup.
Cara Berbicara Dengan Seseorang yang Ingin Bunuh DIiri
Jika Anda mencurigai orang disekitar Anda ingin mengakhiri hidupnya, ajaklah mereka untuk berbicara tentang kekhawatiran tersebut. Pembicaraan bisa kita awali dengan tanpa mengajukan pertanyaan yang bersifat menghakimi dan konrontatif.
Hal yang perlu kita lakukan adalah berbicara secara terbuka dan menanyakan langsung apa yang menjadi kekhawatiran kita. Selama percakapan, pastikan juga untuk melakukan hal berikut:
• Tetap tenang dan berbicara dengan nada meyakinkan validasi perasaan mereka
• Menawarkan dukungan yakinkan mereka bahwa Anda siap untuk membantunya.
• Selain itu, pastikan aga diri kita tidak menyepelekan masalah yang mereka alami atau mencoba mempermalukan mereka agar berubah pikiran.
• Hal terpenting yang harus kita lakukan adalah menjadi pendengar yang baik dan menunjukkan dukungan kita kepada mereka.
• Kita juga bisa menyemangati mereka untuk mencari bantuan professional jika memang mereka tidak ingin becerita tentang masalahnya. []
Baca juga: