Dishub Jatim Sarankan PSBB DKI Jakarta Diperpanjang

Dishub Jatim khawatir terjadinya gelombang mudik setelah berakhirnya PSBB Jakarta pada tanggal 22 Mei nanti, sehingga susah mengendalikan Covid-19.
Kepala Dishub Jaatim Nyono. (Foto: Capture/Tagar)

Surabaya - Dinas Perhubungan Jawa Timur mengantisipasi adanya gelombang pemudik usai berakhirnya penerapaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid II di DKI Jakarta pada 22 Mei nanti. Untuk itu, Dishub Jatim menyarankan PSBB di DKI Jakarta diperpanjang hingga 31 Mei.

Kepala Dishub Jatim Nyono membenarkan telah menyampaikan saran kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar PSBB DKI Jakarta diperpanjang. Nyono beralasan arus mudik jelang dan usai Lebaran bisa dikendalikan.

Kami memberi masukan ke Pak Dirjen sampai 31 Mei. Sehingga arus mudik ini bisa sedikit dikendalikan.

“Kami sudah menyarankan kepada Ditjen Perhubungan Darat agar PSBB di Jakarta diperpanjang. Karena PSBB Jakarta selesai 22 Mei 2020," ujarnya saat jumpa pers di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, 14 Mei 2020.

Nyono mengaku khawatir jika PSBB DKI Jakarta berakhir, akan terjadi gelombang arus mudik ke daerah, khususnya ke Jawa Timur.

"Kami memberi masukan ke Pak Dirjen sampai 31 Mei. Sehingga arus mudik ini bisa sedikit dikendalikan,” tuturnya.

Sementara itu, Dishub Jatim mencatat peningkatan tersebut setelah kembali beroperasinya Bandara Internasional Juanda pasca keluarnya izin dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur Nyono mengaku memang saat ini ada peningkatan penerbangan di Bandara Juanda. Tercatat pada Jumat, 14 Mei 2020 pesawat yang mendarat di Bandara Juanda sebanyak 14 penerbangan. Kemudian yang berangkat dari Juanda ada 20 penerbangan.

Nyono membeberkan bahwa penumpang yang turun di Bandara Juanda ada 449 orang. Sementara penumpang yang berangkat dari Bandara Juanda sebanyak 496 orang.

"Di Bandara Juanda memang terlihat ada peningkatan. Ada 449 penumpang yang turun di Juanda," ungkap Nyono, di Grahadi, Kamis 14 Mei 2020.

Terkait antrian panjang di Bandara Soekarno Hatta, Nyono menjelaskan bahwa antrian itu karena petugas maskapai melakukan pengetatan persyaratan penumpang yang akan membeli tiket.

Tentunya persyaratan harus berdasarkan SE Ketua Gugus pusat Nomer 4 tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Pemeriksaan dilanjutkan ketika penumpang masuk di bandara sehingga antrian panjang itu menunggu verifikasi oleh tim persyaratan. Di mana yang sebelumnya pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam, kini memakan waktu 3 jam.

"Jadi sebelum membeli tiket harus membawa surat tugas dari eselon 2. Begitu juga halnya penugasan TNI, Polri dan ASN. Kemudian untuk kebutuhan mendesak. Surat tugasnya dicek sebelum membeli tiket oleh maskapai," kata dia. []

Berita terkait
Rapor Merah Khofifah Penanganan Covid-19 di Jatim
Cipayung Plus menilai Khofifah gagal membangun koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya Surabaya dalam memutus penyebaran Covid-19.
Dua Orang Gangguan Jiwa di Kediri Jalani Rapid Test
Polsek Ngadiluwih bersama Dinkes Kabupaten Kediri akan mengirim dua ODGJ tersebut ke RSJ Lawang Malang untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Khofifah: PSBB Malang Raya Mulai Efektif Minggu
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan hari Kamis, Jumat, dan Sabtu untuk sosialisasi PSBB Malang Raya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.