Jakarta - Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo sampaikan bahwa pihaknya sebagai operator maskapai mendukung apabila GeNose C19 diberlakukan sebagai syarat perjalanan untuk transportasi udara.
"Kami mendukung jika Pemerintah memberlakukan syarat GeNose C19 untuk naik pesawat. Sebab alat screening inikan lebih terjangkau jika dibandingan dengan Rapid Antigen atau PCR," kata Julianda seperti dikutip dari Antara pada Jumat, 19 Februari 2021.
Dirinya berpendapat dengan diberlakukannya GeNose C19 maka akan meringankan biaya yang harus dikeluarkan oleh penumpang pesawat daripada dengan Rapid Antigen atau PCR dan juga diperkirakan dapat mendorong kembali keinginan masyarakat untuk melakukan perjalanan udara dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang diatur pemerintah.
Kami mendukung jika Pemerintah memberlakukan syarat GeNose C19 untuk naik pesawat. Sebab alat screening inikan lebih terjangkau jika dibandingan dengan Rapid Antigen atau PCR,
Sementara, Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menyatakan bahwa dengan penggunaan GeNose C19 pada transportasi udara maka akan mempercepat proses pemeriksaan penumpang pada area keberangkatan di bandara sebelum pesawat masuk ke pesawat.
"Dengan digunakan GeNose C19 moda udara maka akan membantu akselerasi dari notice airport capacity. Sehingga waktu untuk melakukan kegiatan penerbangan akan lebih singkat," ujarnya.
Direktur PT. Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin pun sampaikan hal yang sama pihaknya akan mendukung penerapan GeNose C19 pada calon penumpang pesawat di bandara. Oleh karenanya, pihaknya berharap akan ada landasan atau rujukan terkait peraturan untuk pelaksanaan penggunaan GeNose 19 tersebut.
GeNose C19 atau alat ini sendiri memiliki tujuan penggunaan untuk memastikan jika calon penumpang terbebas dari Covid-19.
"Kami terus dapat berkontribusi optimal dalam mendukung aktivitas masyarakat dan turut mendorong pertumbuhan perekonomian, maka operasional harus memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dan Satgas Penanganan Covid-19,” kata Muhammad Awaluddin. []
