Direktur RS Samosir Sering Tinggalkan Rumah Sakit

DPRD Samosir mengkritik sikap Direktur RSUD dr Hadrianus Sinaga yang sering terlihat ke luar meninggalkan rumah sakit.
Bupati Samosir saat memberikan pengarahan kepada petugas di Pelabuhan Feri Tomok. (Foto: Tagar/Fernando Sitanggang)

Samosir - Anggota DPRD Samosir, Parluhutan Samosir mengkritik sikap Direktur RSUD dr Hadrianus Sinaga, dr Friska Situmorang yang sering terlihat ke luar meninggalkan rumah sakit sebagai tupoksi utamanya, hanya karena mendampingi Bupati Samosir monitoring pemeriksaan pendatang di pintu masuk kabupaten ini.

"Apa urgensinya Direktur RSUD dr Hadrianus Sinaga harus turun ke lapangan setiap bupati melakukan pemantauan penanganan Covid-19," kata Parluhutan, Kamis, 26 Maret 2020.

Menurutnya, kehadiran Kepala Dinas Kesehatan sudah cukup untuk mendampingi Bupati Samosir dari bidang kesehatan di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir.

"Sudah cukup Pak Kadis Kesehatan yang mendampingi (bupati,red), dan dari rumah sakit juga ibu direktur bisa memantau kalau ada hal-hal yang sangat urgen dan rawan untuk dikomando atau menunggu dari puskesmas lain apabila ditemukan masyarakat yang diduga Covid-19," tukas Parluhutan.

Dari penelusuran wartawan, pada Lampiran Keputusan Bupati Samosir Nomor: 89 Tahun 2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang personel Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir yang diketuai oleh Jabiat Sagala, tidak ada nama Direktur RSUD dr Hadrianus Sinaga sebagai petugas.

Dalam keputusan Bupati Samosir tersebut sebagai Sekretaris adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Wakil Ketua adalah Asisten I, II dan III, Koordinator Bidang Kesehatan adalah Kadis Kesehatan, Koordinator Bidang Pendidikan adalah Kadis Pendidikan, Koordinator Bidang Area dan Transportasi Publik adalah Kadis Pehubungan.

Harapan kita jangan beramai-ramai

Kemudian, Koordinator Bidang Komunikasi Publik adalah Kadis Kominfo, Koordinator Bidang Keparawisataan adalah Kadis Pariwisata, dan Koordinator Bidang Ketersediaan Bahan Pokok dan Logistik adalah Kadis Naker Koperindag.

Jangan Ramai-ramai

Beberapa waktu yang lalu, Bupati Samosir melalui Surat Edaran Nomor 7 tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Kewaspadaan Terhadap Penularan Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Samosir, meminta warga untuk menghindari kontak fisik secara langsung seperti bersalaman, cium tangan dan berpelukan menunda menghadiri kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

Namun dalam beberapa kali kegiatan monitoring bersama organisasi perangkat daerahnya (OPD), terlihat Bupati Samosir Rapidin Simbolon selalu beramai-ramai dengan rombongan lebih dari dua mobil melakukan monitoring pemeriksaan suhu tubuh bagi pendatang di pintu masuk, seperti di Menara Pandang Tele, Pelabuhan Feri Simanindo, Pelabuhan Feri Tomok dan lainnya.

Menyikapi ini, Ketua DPRD Samosir Saut Tamba meminta Bupati Rapidin Simbolon untuk tidak melakukan monitoring secara beramai-ramai dan melibatkan banyak orang.

"Harapan kita jangan beramai-ramai, artinya semua kita imbau supaya menunda sementara kegiatan yang melibatkan banyak orang termasuk juga pemerintah," ujar Saut saat di Kecamatan Nainggolan.

Saut meminta kegiatan monitoring Pemkab Samosir jangan dilakukan secara beramai-ramai. "Timnya boleh dipecah, sebagian kecamatan A dan sebagian ke kecamatan B," katanya.[]

Berita terkait
DPRD Samosir Sebut Bupati Rapidin Kurang Paham ODP
Komisi I DPRD Samosir menilai Bupati Samosir Rapidin Simbolon kurang memahami istilah orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19.
Bupati Samosir Larang Warga Adakan Pesta Adat
Pemkab Samosir melarang warga untuk sementara waktu mengadakan acara pesta-pesta yang mengundang kerumunan.
Bupati Samosir Beda Pendapat dengan Sekda soal ODP
Bupati Samosir Rapidin Simbolon, menyebut bahwa lima orang warganya bukan ODP tapi hanya pemantauan.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja