Padang - Dinas Pariwisata (Dinpar) Sumatera Barat (sumbar) memberikan 40 persen bantuan keuangan yang dikhususkan untuk pembangunan fisik destinasi di kabupaten kota. Hal itu dilakukan untuk pengembangan pariwisata di Sumatera Utara.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menjelaskan skema bantuan keuangan sebesar 40 persen itu, bersumber dari Pemerintah Provinsi yang dikhususkan untuk pembangunan pariwisata daerah. Sedangkan, 60 persen bantuan itu berasal dari anggaran kabupaten dan kota.
"Hampir setiap kabupaten dan kota di Sumbar telah mendapatkan bantuan tersebut. Bahkan tahun ini ada sekitar 10 daerah yang dibantu," ujar Oni di Padang, Rabu, 21 Agustus 2019
Sesuai dengan arahan pemerintah provinsi, masing-masing daerah harus membuatkan Master Plant destinasi wisata unggulan. Mulai dari tujuan wisatawan, penginapan, kuliner, pusat oleh-oleh hingga akses menuju lokasi wisata yang memudahkan.
Oni mengatakan pihaknya juga telah memberikan bantuan untuk pembangunan obyek wisata di Sumbar, seperti Sejuta Jenjang di lereng Gunung Singgalang, Kabupaten Agam dan Puncak Cemara di Sawahlunto.
"Dulu ada beberapa daerah yang melakukan pengajuan itu, diantaranya, Agam, Mentawai dan Sawahlunto. Hampir tiap tahun kami bantu dan setidaknya 10 daerah sudah kami bantu," kata dia.
Kata dia, untuk mendapatkan bantuan itu, kabupaten dan kota harus mempersiapkan syarat-syarat yang diminta. Misalnya, harus memiliki Detail Engineering Design (DED) pengembangan pariwisata, lahan, dokumen lingkungan, dan bukti memasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni mereka.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyampaikan, 19 kabupaten dan kota di Sumbar telah sepakat untuk memprioritaskan pengembangan pariwisata dan sudah ada kesepakatan dengan provinsi.
"Daerah yang sudah ada konsep pengembangan kita bantu dengan skema bantuan khusus, ini langkah kita agar pariwisata berkembang," ujar Nasrul Abit, yang juga ketua tim pengembang pariwisata Sumbar. []