Jakarta - Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan bahwa perusahaan telah meningkatkan investasinya di Rusia setelah Amerika Serikat (AS) memasukan Huawei ke dalam Daftar Entitas pada tahun lalu. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya potensi kerugian akibat larangan tersebut.
Dilansir dari South China Morning Post, Selasa, 1 September 2020, seiring dengan peningkatan investasi di Rusia, maka tim ilmuwan Huawei di Rusia juga akan bertambah, begitu juga dengan gaji yang akan terus ditingkatkan.
Huawei telah menjadi merek ponsel pintar terkemuka secara global, menggeser posisi Samsung. Namun, tidak mungkin bagi perusahaan untuk mempertahankan posisi tersebut mengingat kemunduran yang dialami Huawei baru-baru ini.
Larangan bisnis dari pemerintah AS telah membuat Huawei tidak mungkin memproduksi chipset Kirin sendiri dan membeli chipset dari perusahaan seperti Qualcomm.
Namun pemasok chip yang berbasis di AS ini sedang berusaha untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah untuk melanjutkan penjualan ke Huawei. Di sisi lain, perancang chip Taiwan, MediaTek, telah mengajukan izin untuk terus berbisnis dengan Huawei.[]