Dikenal Sebagai Kepulauan Rempah, Begini Sejarah Maluku

Maluku sudah dikenal sebagai kawasan kepulauan yang kaya dengan rempah-rempah sejak zaman dahulu kala. Berikut sejarah singkat kepulauan Maluku.
Ilustrasi - Sejarah Maluku yang dikenal dengan kepulauan rempah Indonesia. (Foto: Tagar/Selfiana)

Jakarta - Maluku sudah dikenal sebagai kawasan kepulauan yang kaya dengan rempah-rempah sejak zaman dahulu kala. Pada awal abad ke-7, kelompok pelaut dari daratan China sering mengunjungi Maluku untuk mengambil rempah-rempah.

Kemudian di abad ke-9 pedagang Arab berhasil menemukan Maluku, setelah mengarungi Samudera Hindia. Pada abad ke-14 menjadi masa perdagangan rempah-rempah Timur Tengah yang sekaligus membawa agama islam ke Kepulauan Maluku. 

Bangsa Eropa yang pertama kali menemukan Maluku adalah Portugis pada tahun 1512. Setelah menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat, dan Portugis diizinkan mendirikan benteng di Pikaoli.

Namun, hubungan dagang rempah-rempah ini hanya berlangsung singkat karena, Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus menyebarkan agama Katolik. 

Salah satu misionaris Katolik terkenal adalah Fransiscus Xaverius yang tiba di Ambon pada 1546, dan melanjutkan perjalanannya ke Ternate pada 1547. 

Ia menyebarkan agama Katolik di kepulauan Maluku tanpa mengenal lelah. Persahabatan antara Portugis dan Ternate berakhir pada 1570 ketika terjadi perang dengan Sultan Babullah dan pasukannya. Karena itulah membuat Portugis terusir ke Tidore dan Ambon, Belanda memanfaatkan perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis.

Pada tahun 1605 Belanda memulai strateginya dan berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku. Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya Kongsi dagang Hindia Belanda atau yang kita kenal dengan nama VOC. 

Perdagangan cengkeh di Maluku sepenuhnya menjadi kendali VOC hampir tiga setengah abad. Pada awal tahun 1800 Inggris mulai menyerang dan menguasai sejumlah wilayah kekuasaan Belanda seperti Ternate dan Banda, kemudian Inggris berhasil menguasai Maluku pada tahun 1810.

Namun, sesuai konvensi London tahun 1814 Inggris harus menyerahkan kembali seluruh jajaran Belanda kepada pemerintahan Belanda. 

Maka dari itu mulai tahun 1817 Belanda kembali berkuasa di Maluku meskipun begitu, rakyat Maluku dibawah pimpinan Kapitan Pattimura bangkit melawan Belanda. Berita kemenangan Pattimura dan pasukannya telah membangkitkan semangat perlawanan diseluruh Maluku tetapi, Belanda menumpas perlawanan rakyat Maluku dengan licik.

Pattimura dan teman-temannya dihukum gantung pada tahun 1817. Pecahnya perang pasifik pada 1941 sebagai bagian dari perang dunia dua, mencatat era baru dalam sejarah penjajahan di Indonesia. 

Saat itu pemerintahan Hindia Belanda menyatakan dalam keadaan perang dengan Jepang, Jepang pun berhasil masuk dan menguasai kepulauan Maluku pada tahun 1942 sampai akhirnya Jepang dikalahkan oleh sekutu dan akhirnya Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945.

Pada 19 Agustus 1945 Maluku dinyatakan sebagai salah satu Provinsi Republik Indonesia, tetapi saat itu pembentukannnya terpaksa dilakukan di Jakarta karena Belanda kembali datang dan mencoba berkuasa lagi di Maluku. 

Bahkan, setelah keluar pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia Pada 1949Belanda mensponsori terbentuknya Republik Maluku Selatan. Pembentukan Maluku sebagai Provinsi secara resmi terjadi pada 12 tahun kemudian berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 22 1957.

Kemudian pada masa pemerintahan BJ. Habibie terjadi pemerkaran Provinsi untuk mempercepat pembangunan di beberapa wilayah potensial. Atas dasar tersebut Maluku dibagi menjadi dua yaitu provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Di sektor pariwisata tentunya Maluku juga memiliki beragam objek wisata terutama wisata alam seperti Pantai Ora, Pantai Pasir Panjang dan Gunung Kerbau.

(Selfiana)

Berita terkait
Sejarah Provinsi Kalimantan Timur Benua Etam
Sebelum kedatangan Belanda, ada beberapa kerajaan yang berdiri di Kalimantan Timur yang menguasai Kalimantan, salah satunya kerajaan tertua.
Sejarah Integrasi dan Invansi Militer RI dengan Timor Timur
Sebelum terjadinya integrasi, Timor Timur dikuasai penjajah sejak abad ke-15. Saat itu orang-orang Portugis sering singgah untuk berdagang.
Sejarah Kalimantan Selatan Sebelum dan Sesudah Jadi Provinsi
Jauh sebelum menjadi Provinsi, Kalimantan Selatan adalah daerah yang paling menonjol di Pulau Kalimantan. Berikut ulasan sejarahnya.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.