Jakarta,(Tagar 13/12/2017) - Konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2017 yang akan digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 15 dan 16 Desember 2017, mendapat kecaman dari sejumlah organisasi masyarakat. Ormas tersebut berencana menggelar aksi unjuk rasa di Jiexpo Kemayoran pada Kamis (14/12) besok.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Roma Hutajulu mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan rencana pengamanan aksi tersebut.
"Pengamanan standar, kalau mereka menyampaikan pendapat di muka umum dijamin UU kita layani dengan baik sepanjang tidak anarkis," ujar Roma di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/12). Dia juga meminta, agar para ormas tersebut tidak melakukan aksi sweeping saat konser musik DWP berlangsung.
"Sweeping enggak boleh, kalau ada saya tindak. Yang penting sampaikan pendapat di muka umum dengan baik, tertib, dan aman, pasti kita amankan," kata Roma.
Bang Japar Indonesia, Front Pembela Islam (FPI) Kemayoran, bersama sejumlah ormas, elemen masyarakat, dan Aliansi Masyarakat Kemayoran bersatu menolak penyelenggaraan musik elektronik tersebut, dengan alasan gelaran musik tahunan itu dapat merusak moral bangsa
Namun berdasarkan informasi yang diperoleh Roma. Pihak panitia tidak akan menjual minuman beralkohol saat acara itu terselenggara.
"Memang panitia jamin tidak akan ada narkoba dan sebagainya, serta akan melibatkan BNN. Jadi sudah ada persiapan dari pihak panitia untuk melibatkan BNN," ucap Roma.
adalah festival musik yang didominasi musik ber Dengan harga tiket mulai 800 ribu hingga 2 juta ini, event yang telah hadir sejak 2008 ini diselenggarakan oleh Ismaya dan bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta. ( Djakarta Warehouse Project adalah festival musik yang didominasi musik bergenre electronic dance music (EDM). Dengan harga tiket mulai 800 ribu hingga 2 juta ini, event yang telah hadir sejak 2008 ini diselenggarakan oleh Ismaya dan bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta. (gil)
