Jakarta - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan membela Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dari hasil survei Indo Barometer anyar yang menyatakan tingkat kepopuleran mantan Rais Aam NU tersebut kalah dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Mungkin umur yang jauh lebih muda daripada dia (Ma'ruf) ada yang memiliki pantangan, dia belum ada pantangan.
Berdasarkan survei itu kepopuleran Ma'ruf juga kalah dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurut Trimedya, Ma'ruf bekerja seperti semestinya tetapi tidak terpublikasi. Dia juga menepis penilaian orang-orang yang meragukan fisik Ma'ruf.
"Enggak lah, Pak Maruf kan jalan terus, cuma kan bisa aja kurang terpublikasi. Enggak mungkin Pak Maruf di kantor terus merem gitu, dan jangan diragukan fisik beliau," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 17 Febuari 2020.
Kebanyakan orang memberikan penilaian terhadap Ma'ruf yang jarang muncul ke publik karena sakit. Namun, Trimedya mematahkan anggapan itu. Menurutnya, mantan Ketua MUI tersebut hingga saat ini tidak punya pantangan yang biasanya dimiliki orang yang sakit.
"Kan orang mengaitkan sering muncul itu dia (Ma'aruf) sakit. Hasil waktu menjadi cawapres (calon wakil presiden) itu kondisi kesehatan nya baik, dan dia belum ada pantangan. Mungkin umur yang jauh lebih muda daripada dia (Ma'ruf) ada yang memiliki pantangan, dia belum ada pantangan," ujarnya.
Trimedya menilai wajar tingkat kepopuleran Erick Thohir berada di atas Ma'ruf. Musababnya, pendiri Mahaka Group itu merupakan sosok pemberani. Sedangkan dengan Sri Mulyani, Ma'ruf kalah sorot lantaran Mankeu dua periode tersebut lebih dahulu masuk ke pemerintahan.
"Ya semuanya kan ada perannya, kalau Erick Tohir populer kan wajar, tugas dia berat membenahi BUMN. Membuat terobosan baru, di BUMN Erick termasuk yang berani melakukan itu, kemudian dia terkenal ya wajar. Kalau Sri Mulyani kan mentri lama, dan dia juga jangan kan di dalam (negeri), di luar negeri aja dia laku," tutur dia. []