Pematangsiantar - Meski diguyur hujan, aksi bela Islam di Lapangan Haji Adam Malik, Kota Pematangsiantar, Sumut, berlangsung damai dan tertib pada Senin, 5 Oktober 2020. Aksi dimulai sejak pukul 10.00 WIB.
Hampir seribu massa aksi terlihat bertahan di tengah lapangan inti kota tersebut. Tak lama Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah menemui massa aksi. Dia didampingi Kapolres AKBP Boy Siregar dan Ketua Komisi I DPRD Kota Pematangsiantar Andika Prayogi Sinaga.
Aksi digelar sebagai bentuk protes terkait prosesi fardhu kifayah seorang jenazah wanita yang dilakukan empat pria petugas RSUD dr Djsamen Saragih beberapa waktu lalu.
Ke depannya agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di kota Pematangsiantar yang dikenal toleran
Dalam aksi itu massa mengumandangkan takbir sembari meminta pemerintah kota mencopot Dirut RSUD dr Djsamen Saragih, dr Ronald Saragih serta meminta kepolisian mengusut persoalan tersebut.
Ustaz Syahban Siregar mengatakan, hujan yang turun saat gelaran aksi tidak terlepas dari pertolongan Allah SWT. Terasa sejuk sehingga peserta aksi bisa tetap tertib dan berjalan damai.
''Dengan pertolongan Allah SWT hujan yang turun memberi suasana dan angin sejuk sehingga semua jadi tertib bagi kami semua,'' kata Syahban Siregar dalam orasinya.
Sebelum salat zuhur, peserta aksi terlihat membubarkan diri usai pemerintah kota berjanji mengabulkan tuntutan mereka.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia Kota Pematangsiantar, Ustaz Faidil Siregar mengatakan, aksi damai ini bertujuan mengingatkan pemerintah agar menghormati keyakinan dan kerukunan umat beragama di Kota Pematangsiantar.
"Ke depannya agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di kota Pematangsiantar yang dikenal toleran. Pemerintah harus memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang ingin mengusik keberagaman dan nilai-nilai toleran di kota ini," ujar Faidil dalam orasinya.[]