Cianjur - Anggota DPR RI, Diah Pitaloka, memberikan bantuan untuk kebutuhan alat kesehatan dari satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Hal tersebut diberikan untuk memenuhi kebutuhan Alat pelindung diri (APD) yang saat ini masih sangat kurang untuk Daerah Cianjur, Jawa Barat.
“Di awal kita membantu 2400 masker untuk Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, sama 500 baju pelindung tenaga medis kalau misalkan ada pasien terkena atau terpapar Virus Covid-19 ini,” kata Diah, di Cianjur. 3 April 2020.
Diah menyebutkan bantuan tersebut diberikan dari Pemerintah Pusat, Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19. “kita sih berharap ini diluar bantuan yang secara reguler, ini sifatnya tambahan, yang kita sampaikan dari gugus tugas juga,” ungkap Diah.
Diah berharap agar Pemerintah Kabupaten Cianjur tegas untuk melakukan antisipasi penangan virus corona (Covid-19) di Cianjur. “Karena Cianjur kan masih green Zone, jadi harusnya melakukan lokal screening karena saya denger di Selatan Cianjur banyak kendaraan dari Jakarta. Banyak warga yang terpapar Virus Corona itu dari Jakarta dan bukan orang Cianjur itu sendiri jadi harus waspada,” himbau Diah.
Diah juga menuturkan, fenomena mudik menjadi salah satu dampak yang harus diperhatikan, karena ketika di Jakarta, Warga Cianjur banyak kehilangan pekerjaan dengan kondisi saat ini. “Ada beberapa alasan orang yang pulang kampung, pertama karena kehilangan lapangan pekerjaan di Jakarta nah itu yang kemudian mungkin pulang ke Cianjur salah satunya karena kan saya denger banyak kendaraan dari Jakarta di Cianjur Selatan,” ungkap Diah.
Selain itu Diah menyebutkan, jika di satu sisi menjadi ancaman tersendiri dengan banyaknya warga dari Daerah lain termasuk Jakarta yang lebih memilih untuk mudik. “Nah ini kita harapkan bagaimana menjaga Cianjur untuk terus menjadi Zona aman,“ harap Diah.
Hal senada diungkapkan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, jika fenomena mudik menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya Orang dalam Pemantauan di Kabupaten Cianjur, menurut Herman warga Cianjur saat ini tidak ada yang positif terinfeksi Virus Covid-19. “Kalaupun ada yang positif itu bukan warga Cianjur, itu Warga Jakarta yang pulang ke Cianjur,“ kata Herman.
Kunjungan Diah Pitaloka ke Pendopo Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Tagar/Muhammad Ginanjar).Untuk permasalahan Alat Pelindung diri, Herman mengaku jika masih banyak yang diperlukan, apalagi jika sewaktu-waktu ada yang positif, Cianjur harus benar-benar siap mengatasi hal yang tidak diinginkan. “Untuk APD sampai saat ini di pagelaran kurang untuk cianjur dan cimacan cukup, tapi kan yang khawatir seandainya ada yang positif kita sudah siap, alhamdulillah tentunya kita banyak yang membantu, baik dari perorangan maupun dari barusan Bu Diah,“ ungkap Herman.
Sebelumnya, Diah Pitaloka merasa heran, karena ketika masuk ke Kabupaten Cianjur, pihaknya tidak ada yang memeriksa bisa lolos begitu saja. Padahal, Pemkab Cianjur sendiri menyatakan jika masuk ke Kabupaten Cianjur akan di-screening dan diperiksa karena saat ini Cianjur antisipasi penyebaran melalui penyekatan. Dalam peristiwa tersebut Herman membantah karena untuk masuk ke Cianjur akan diperiksa terlebih dahulu. “Mungkin Jumatan dulu, tadi kan Bu Diah dateng jam satu,“ kilah Herman.
Herman mengatakan, jika antisipasi saat ini Kabupaten Cianjur harus di sekat akan tetapi ekonomi harus tetap jalan. “Kuncinya Cianjur harus disekat karena kan yang odp itu dari Jakarta, seperti kemaren di Marita seluruhnya adalah pemudik ada yang dari Agrabinta, Leles Cijati nah tugas tim itu mendata nanti disampaikan ke Pak Camat dan ke desa dan harus isolasi pokoknya yang masuk ke Cianjur dari manapun juga itu ODP, “ ungkap Herman. []
- Muhammad Ginanjar
