Di Semarang, Jokowi Singgung Lagi Anggaran Kesehatan

Jokowi kembali menyinggung penyerapan anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19. Sebelumnya, Jokowi marah soal ini di depan para menterinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengarahan di Jawa Tengah, Selasa, 30 Juni 2020 (foto: YouTube Sekretariat Presiden /BPMI)

Semarang - Presiden Jokowi kembali menyinggung penyerapan anggaran kesehatan dalam kunjungannya ke Semarang, Jawa Tengah. Kepada kepala daerah di Jawa Tengah, Jokowi meminta anggaran kesehatan segera disalurkan.

"Kepada gubernur, bupati dan walikota agar anggaran-anggaran yang berkaitan dengan kesehatan itu segera dikeluarkan," ucap Jokowi saat memberikan arahan di posko penanganan Covid-19, Semarang, Selasa, 30 Juni 2020.

Pada 16 Juni 2020, dana jumbo yang dipersiapkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 mencapai 695,20 triliun rupiah. Dana ini meningkat dari rencana awal 405,1 triliun pada 31 Maret 2020.

Anggaran-anggaran yang berkaitan dengan kesehatan itu segera dikeluarkan

Dana itu diperuntukkan untuk kesehatan 87,55 triliun (sebelumnya 75 triliun), perlindungan sosial 203,90 triliun, insentif usaha 120,61 triliun, bantuan utnuk UMKM 123,46 triliunn pembiyaan koperasi 53,57 triliun dan sektor kementerian/lembaga dan pemerintah daerah 106,11 triliun.

Penggunaan dana kesehatan diperuntukkan setidaknya untuk lima sektor. Kelimanya adalah tenaga medis, santunan kematian, bantuan iuran jaminan kesehatan, pembiyaan gugus tugas, dan insentif perpajakan bidang kesehatan.

Namun hingga 18 Juni 2020, anggaran kesehatan baru diserap 1,53 persen. Padahal pandemi Covid-19 yang mulai merebak sejak Maret 2020 telah berdampak buruk kepada sektor kesehatan selain ekonomi bangsa.

Lambatnya penyerapan inilah yang membuat Jokowi marah dalam rapat kabinet pada 18 Juni 2020. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto disebut-sebut oleh sebagian pengamat berpotensi terlempar dari kabinet Jokowi. 

"Itu warning keras dari Jokowi untuk para menterinya. Menteri yang berkinerja jeblok kemungkinan bisa saja akan terkena reshuffle," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin kepada Tagar, kemarin.

Dalam kunjungan kerja Jokowi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaporkan data terkini kasus Covid-19 di wilayahnya. Menurut Ganjar, zona merah di wilayahnya semakin menyempit sehingga menyisakan tiga wilayah: Semarang, Demak dan Jepara. 

"Bapak Presiden, inilah gambar yang dulunya sudah merah, alhamdullah sekarang posisinya mulai menjadi oranye dan kuning," kata Ganjar sembari memperlihatkan peta sebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah.  Oranye berarti resiko sedang dan kuning mencerminkan resiko rendah.

Hingga 30 Juni 2020 pukul 8 pagi, kata politisi PDIP ini, jumlah kasus positif sebanyak 3.996 di Jawa Tengah. Dari jumlah itu, 1818 masih dirawat, 1.856 sembuh dan 322 meninggal dunia.

Jokowi terbang ke Jawa Tengah didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Sementara Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tak tampak dalam rombongan. []

Baca juga:


Berita terkait
Tanpa Terawan, Jokowi Kunjungi Posko Covid-19 Jateng
Presiden Jokowi kembali membahas anggaran kesehatan di Jawa Tengah. Menteri Kesehatan Terawan tak tampak mendampingi Presiden
Terawan Membisu Saat Jokowi Marah Soal Kesehatan
Menteri Terawan di ujung tanduk. Jokowi menyinggung reshuffle setelah menyebut buruknya laporan kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19
Ganjar: Kapasitas RS Jateng Cukup untuk Pasien Covid
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memastikan kapasitas RS di wilayahnya cukup untuk pasien Covid-19. Saat ini ada 1.838 pasien dirawat.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.