Padang - Semen Padang FC tetap melakukan latihan saat libur kompetisi Liga 2 2020 karena pandemi Covid-19. Latihan mandiri pemain tetap dipantau pelatih Eduardo Almeida meski saat ini tengah berada di Portugal.
Pelatih Almeida sudah meninggalkan Indonesia bersama pelatih fisik Rui Nunes yang juga dari Portugal. Pasalnya tim sudah diliburkan sejak 15 Maret 2020 sampai 29 Mei 2020.
Sebagian pemain dari luar Padang pun sudah kembali ke kampung halaman. Beberapa di antara mereka masih tetap bertahan di Padang, salah satunya Ricky Akbar Ohorella.
Meski libur, pemain tetap harus menjaga kondisi agar tetap bugar. Jadi ada program yang diberikan secara online dari pelatih
"Mereka sudah pulang. Pemain dari luar Sumatera Barat (Sumbar) yang masih berada di sini (Padang) hanya beberapa, salah satunya Ricky Ohorella," kata Manajer Effendi Syahputra saat dihubungi Tagar, Senin 30 Maret 2020.
Menurut Effendi tim memang langsung diliburkan saat Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengumumkan ditundanya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 karena pandemi virus corona. Apalagi Ketua Umum kemudian menyampaikan penundaan tersebut dilanjutkan dengan dihentikannya kompetisi untuk sementara sampai waktu yang tak ditentukan.
"Kami adalah tim pertama yang meliburkan pemain saat pandemi Covid-19. Meski libur, pemain tetap harus menjaga kondisi agar tetap bugar. Jadi ada program yang diberikan secara online dari pelatih," ujar dia.
Effendi memastikan pelatih Almeida tetap memantau pemain yang menjalani latihan secara mandiri di rumah masing-masing. Pasalnya, Almeida sudah memberikan program latihan yang harus dijalani pemain.
"Pelatih tetap memantau latihan pemain. Latihan tentu tidak lewat tatap muka karena pelatih ada di Portugal," kata Effendi lagi.
Ketika disinggung mengenai kemungkinan kompetisi Liga 1 dan 2 musim ini diberhentikan sepenuhnya, Semen Padang mengaku akan patuh kepada keputusan federasi. Menurutnya klub sudah mengantisipasinya.
"Kalau dihentikan total, tentu kami sudah antisipasi dan siap, termasuk wacana pemotongan gaji hingga 25 persen. Kami (manajemen) tentu akan rapat lebih dulu mengenai hal tersebut," tuturnya.
PSSI Sudah Keluarkan Keputusan Soal Liga
Sebelumnya, Ketum PSSI telah mengeluarkan surat keputusan bahwa kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 dihentikan karena dalam status keadaan tertentu darurat bencana virus corona. Ini berdasarkan pertimbangan dari pemerintah, Komite Eksekutif (Exco) PSSI, PT Liga Indoensia Baru (LIB) selaku operator liga dan klub klub peserta liga.
"Saya selaku Ketua Umum PSSI menetapkan bahwa bulan Maret, April, Mei dan Juni adalah status keadaan tertentu darurat bencana terkait penyebaran covid 19 di Indonesia,. Status ini disebut keadaan kahar atau force majeure," kata Iriawan.
Dalam keadaan seperti itu, klub peserta Shopee Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang disepakati antara klub dan pemain, pelatih serta ofisial. Termasuk di antaranya kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020 yang dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja.
"Saya memutuskan menunda gelaran kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 sampai 29 Mei 2020. Bila status keadaan tertentu darurat bencana tidak diperpanjang oleh pemerintah, PSSI menginstruksikan PT LIB untuk dapat melanjutkan Shopee Liga 1 dan Liga 2 terhitung mulai 1 Juli 2020," ujarnya.
Namun kompetisi akan dihentikan dan musim ini dinyatakan tidak ada liga bila pemerintah memperpanjang status darurat bencana setelah 29 Mei. Pasalnya kompetisi sudah tidak memungkinkan untuk kembali dilanjutkan. []