Di Magelang, Ada Nikah Massal Sambil Panjat Dinding

Sebanyak tiga pasang mempelai menjalani nikah massal di media panjat dinding atau wall climbing.
Peserta nikah massal melangsungkan prosesi nikah di atas wall climbing di Kampus UM Magelang, Selasa 6 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Magelang - Prosesi pernikahan yang tidak lazim. Sebanyak tiga pasang mempelai menjalani nikah massal di media panjat dinding atau wall climbing di Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Selasa 6 Agustus 2019.

Acara nikah massal ini bagian dari perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-74, sekaligus Hari Jadi UM Magelang ke-55. Sesuai tema Agustusan, nikah massal diikuti 17 pasang, tiga pasang di antaranya menjalani prosesi pernikahan di wall climbing.

Bagaimana jalannya nikah massal di wall climbing? Seperti layaknya atlet panjat tebing, mereka memakai helm untuk keamanan. Penghulu dan dua saksi juga memakai helm pengaman. Helm yang dipakai sudah dimodifikasi.

Di sisi lain, para pengantin dirias. Mereka juga berbusana pengantin adat Jawa terutama yang mempelai perempuan. Pakai kebaya, jarik dan sanggul.

Jalannya prosesi juga unik. Untuk bisa di atas wall climbing setinggi empat meter, mempelai ditarik dengan tali. Begitu juga penghulunya. Tepuk tangan undangan menyertai para mempelai saat penghulu mengucapkan kata "sah".

Ketua Pelaksana Golek Garwo (Mencari Jodoh) Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) Sewon Bantul, Ryan Budi Nuryanto mengatakan, acara nikah bareng ini sengaja dikemas unik dan beda dari yang lain.

"Setahu saya, prosesi nikah massal di wall climbing ini pertama di dunia," kata dia, Selasa 6 Agustus 2019.

Nikah di mobil VWPeserta nikah massal melangsungkan prosesi nikah di atas mobil VW yang ditarik crane di Kampus UM Magelang, Selasa 6 Agustua 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Fortais Sewon Bantul, merupakan lembaga yang memfasilitasi para jomblo mencari jodoh. Acara nikah massal selalu dikemas unik, disesuaikan dengan tematik atau momentum.

"Kali ini dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI, peserta nikah massal ada 17 pasang. Semoga pernikahan mereka abadi, setia kepada NKRI," kata Ryan.

Sepasang mempelai yang menjalani nikah bareng di wall climbing, Subandriyo, 34 tahun, dan Mutiara Kasih, 31 tahun, mengaku senang dengan prosesi yang dijalani. "Saya ingin (pernikahan) yang berkesan, wall climbing adalah yang tepat," kata Nita.

Para mempelai juga mendapatkan bulan madu di hotel berbintang di Magelang

Nita Mutiara Kasih berasal dari Palangkaraya. Sedangkan Subandriyo berasal dari Mirit, Kabumen, Jawa Tengah. Keduanya dipertemukan melalui ajang mencari jodoh yang difasilitasi Fortais.

Sebelum menjalani prosesi nikah, mereka menjalani gladi. Nita awalnya mengaku takut. Tapi karena sudah menjadi keinginanan, rasa takut itu hilang.

"Saat gladi, awalnya takut dan deg-degan saat ditarik ke atas naik wall climbing. Namun saat prosesi ketakutan itu hilang," ujar Nita.

Keunikan prosesi nikah massal tidak hanya di atas wall climbing. Peserta mempelai lainnya juga menjalani prosesi nikah yang unik pula. Seperti di ruang Studio Radio Unimma milik kampus setempat.

Ada yang menjalani prosesi nikah di atas kendaraan VW yang ditarik crane. Armada crane ini milik Bengkel Otomotif kampus setempat juga. Selain itu, peserta nikah massal lainnya menjalani prosesi di raung Laboratorium Farmasi. Penghulu dan saksi berkostum layaknya orang sedang berpraktik di laboratorium.

Rektor UM Magelang Eko Muhammad Widodo mengatakan, para mempelai tidak dipungut biaya sedikit pun dalam acara nikah massal ini. Bahkan mempelai juga mendapat fasilitas gratis lainnya.

Fasilitas cuma-cuma yang diberikan antara lain biaya nikah, mahar, ijab unik, bingkisan manten, cincin kawin, dekorasi, busana atau rias pengantin, dokumentasi, buku tabungan, resepsi kerakyatan.

"Para mempelai juga mendapatkan bulan madu di hotel berbintang di Magelang," kata Rektor.

Dia berharap, acara nikah massal ini berkesan bagi peserta nikah massal. Lebih penting lagi, mempelai bisa mewujudkan pasangan yang sakinah, sejahtera, membawa kedamaian dan berkah," ujarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi