Depok – Kenyataan bahwa masyarakat Kota Depok lebih dekat ke Indomaret ketimbang ke fasilitas kesehatan sangat miris sekali. Di kota berjargon religius ini, minimarket seperti Alfamart, Indomart dan Alfamidi sudah tersebar laksana jamur di musim hujan.
Tetapi perizinan yang longgar ini, sesungguhnya mematikan warung-warung kecil milik masyarakat yang ada di sekitarnya. Pasalnya, masyarakat lebih memilih berbelanja ke minimarket modern yang harganya lebih miring serta hampir semua ada kebutuhan mereka ada di gerai-gerai tersebut.
Ini memang luar biasa di Pemkot Depok ini, sudah bertahun-tahun kita hanya mampu mempunyai satu RSUD, itu pun tipe C. bertahun-tahun pula kita hanya punya 2 puskesmas rawat inap.
Lalu bagaimana dengan fasilitas kesehatan di Kota Depok?, berdasarkan keterangan dinkes.go.id, Minggu, 6 Desember 2020, total ada 31 Puskesmas di Kota Depok dengan perincian 3 puskesmas di Beji, 4 di Cimanggis, 5 di Tapos, 1 di Limo, 1 di Cinere, 3 di Pancoran Mas, 1 di Cipayung, 4 Sawangan, 2 di Bojongsari, 4 Sukmajaya, 3 di Cilodong.
Puskesmas di Kota Depok. (Foto:Tagar/PingPoint)Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok Roy Pangharapan menjelaskan, rumah sakit di Kota Depok hanya ada satu yakni RSUD tipe C. Lalu puskesmas yang melayani rawat inap ada 2.
“Ini memang luar biasa di Pemkot Depok ini, sudah bertahun-tahun kita hanya mampu mempunyai satu RSUD, itu pun tipe C. bertahun-tahun pula kita hanya punya 2 puskesmas rawat inap, Puskesmas Sukmajaya dan Puskesmas Cimanggis” katanya belum lama ini.
Padahal, puskesmas adalah pelayanan yang sangat vital, apalagi dalam konteks BPJS semua disarankan rujukan puskesmas. Sehingga menurutnya, pelayanan publik khususnya kesehatan di Kota Depok ini sangat jeblok dan amburadul.
Selain itu, dirinya juga kerap mendapat sindiran ketika mendampingi pasien yang dirujuk ke luar Depok.
“Ini Depok bagaimana? hanya menangani penyakit kayak begini aja rujuk, rujuk, rujuk.” keluhnya.
Baca juga:
Bandingkan 31 Puskesmas tersebut, dengan jumlah minimarket yang jumlahnya hingga bulan November tahun 2018 saja sudah mencapai 498 di 11 Kecamatan di Kota Depok.
Sementara sesuai Peraturan Walikota Depok Nomor 35 Tahun 2012 tentang Zonasi Pendirian Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern seperti yang dikutip Tagar dari Kompas, pendirian minimarket di Kota Depok idealnya satu minimarket untuk setiap 5.000 penduduk dan aturan itu tidak terikat dengan jarak.[]
