Di Balik Deklarasi AHM-JP di Tempuran Opak Bantul

Pasangan AHM-JP mendeklarasikan maju Pilkada Bantul di tempuran Sungai Opak dan Gajah Wong. Ini makna di balik deklarasi di pertemuan 2 sungai itu.
Pasangan AHM-JP maju Pilkada Bantul dengan mendeklarasikan di tempuran Sungai Opak dan Gajah Wong. (Foto: Istimewa)

Bantul - Pasangan calon Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo atau AHP-JP dipastikan maju berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul, 9 Desember 2020 mendatang. Pasangan ini melangsungkan deklarasi di Tempuran Kali Opak, Dusun Karet, Kecamatan Pleret, Jumat, 28 Agustus 2020.

Ketua DPW PKB DIY Agus Sulistyono menyatakan pasangan Halim-Joko ini mewakili masyarakat Bantul yang mayoritas terdiri dari kalangan santri dan nasionalis. “Kami percaya mereka mampu menjadikan Bantul lebih baik dan lebih religius,” ucapnya di sela-sela deklarasi.

Baca Juga:

Bakal Calon Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengungkapkan, acara deklarasi mengundang semua partai mitra koalisi dan segenap perwakilan kelompok masyarakat. Kegiatan deklarasi diawali dengan salat Jumat bersama dan menerapkan protokol kesehatan.

“Tempuran Sungai Opak dan Gajah Wong dipilih karena mengambarkan pertemuan kekuatan besar, yaitu partai politik dan rakyat. Inilah pula yang dengan pasangan AHM-JP lewat politik hijrahnya,” kata Halim.

Sambil membawa berbagai hasil bumi, kedua pasangan lalu diarak ke arah hulu atau tempatnya di pertemuan Sungai Opak dan Gajah Wong. Di sana ratusan kader partai dan simpatisan menyambut meriah.

Tempuran Sungai Opak dan Gajah Wong dipilih karena mengambarkan pertemuan kekuatan besar, yaitu partai politik dan rakyat.

Berjalan dari arah muara menyiratkan pesan bahwa pasangan AHM-JP serius berjuang mewujudkan cita-cita Bantul yang lebih baik dalam mensejahterakan masyarakat. Ini sama seperti yang dilakukan dahulu oleh Sutowijoyo dan Ki Ageng Pemanahan dari Pajang menuju Mataram.

Didukung enam partai mayoritas DPRD seperti PDIP yang memiliki 11 kursi di DPRD Bantul, PKB (6), PAN (5), Demokrat (2), PBB (1) serta satu partai non parlemen yaitu PSI. Halim optimis akan dapat merebut suara rakyat.

Saat ini Bantul memiliki banyak masalah baik di bidang kehidupan masyarakat maupun pemerintahan. "Kami berkeinginan nanti pemerintah akan menjadi alat atau kekuatan rakyat untuk meraih kesejahteraan,” kata Halim.

Baca Juga:

Joko Purnomo yang menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Bantul menjelaskan penyerahan amanat rakyat kepada AHM-JP ini dilakukan di pinggiran tempuran karena dalam sejarahnya, tempuran Opak dan Gajah Wong adalah tempat berkumpulnya pejabat Keraton Mataram dengan para ulama.

“Napak tilas tempat ini akan menjadi pegangan bagi kami untuk selalu mendengarkan masukan dan saran rakyatnya serta mengedepankan musyawarah dalam rangka membawa Bantul Lebih Baik,” ucapnya.

Partai yang mendukung pasangan AHM-JP yaitu PDIP yang memiliki 11 kursi di DPRD Bantul, PKB (6), PAN (5), Demokrat (2), PBB (1) serta PSI. Sedangkan lima partai lainnya yaitu Gerindra, Golkar, PKS, Nasdem, dan PPP yang totalnya 25 kursi mendukung pasangan Suharsono-Totok Sudarto. []

Berita terkait
Alasan PKS Usung Paslon NoTo di Pilkada Bantul
PKS menjatuhkan pilihan mengusung pasangan calon No-To di Pilkada Bantul. Berikut alasannya.
Sikap Srikandi Projotamansari di Pilkada Bantul
Kaum perempuan strategis dalam politik. Mereka yang tergabung dalam Srikandi Projotamansari bersikap di Pilkada Bantul.
Potensi Partisipasi Pemilih Minim di Pilkada Bantul
Partisipasi pemilih di Pilkada Bantul diprediksi minim di tengah pandemi corona. Bawaslu mendorong sosialisasi digencarkan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.