Dereten Gurita Bisnis PT Pelindo I Bernilai Milyaran

Bongkar pasang jajaran komisaris PT Pelabuhan Indonesia I yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sorotan.
Port of Perawang PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). (Foto: Twitter/@Pelindo_1)

Jakarta - Bongkar pasang jajaran komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) yang dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada Senin, 20 April 2020 menjadi sorotan. Pasalnya, eks Bos Inter Milan itu mencopot empat pejabat terdahulu, termasuk sang komisaris utama Refly Harun.

Praktis, Erick hanya menyisakan satu muka lama yakni Winata Supriatna yang masih diberikan kursi komisaris di perusahaan pelat merah tersebut. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan apa yang dilakukan oleh atasannya itu merupakan bagian dari penyegaran di tubuh Pelindo I.

“Itu refreshing aja, mudah-mudahan membuat Pelindo I semakin bergairah kinerjanya dan bisa menghadapi corona juga,” ujar Arya Sinulingga di Jakarta awal pekan ini.

Dalam penelusuran Tagar, Pelindo I sejatinya memiliki peran sentral dalam mengawal pintu gerbang pelabuhan di Tanah Air, khususnya pada kawasan yang dinilai cukup strategis. Untuk diketahui, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki wilayah kerja di Barat Nusantara dengan cakupan empat provinsi, yakni Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utata (Sumut), Riau dan Kepulauan Riau (Kepri).

Di tempat ini, Pelindo I menjadi representasi pemerintah mengontrol arus barang di Selat Malaka. Sebagai informasi, celah laut ini merupakan wilayah lalu lintas perairan paling sibuk di seantero dunia karena menghubungkan dua benua dan dua samudra. Maka tak heran jika Pelindo 1 kerap kali berperan strategis dalam keterhubungan jaringan perdagangan internasional berbasis transportasi laut di Indonesia.

Dengan peroperasi di empat provinsi, perusahaan negara ini setidaknya membawahi penanggungjawaban 16 pelabuhan, mulai dari Pelabuhan Lhokseumawe, Terminal Petikemas Domestik Belawan, Pelabuhan Batam.

Berdasarkan keterbukaan informasi dalam resmi perseroan, hingga periode Mei 2019 Pelindo I membukukan kinerja positif dengan peningkatan arus lalu lintas barang pada sejumlah pelabuhan. Sebagai contoh, bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan tercatat mengalami peningkatan 17,58 persen menjadi 4.3 juta ton, atau naik dibandingkan dengan periode Mei 2018 yang sebesar 3,6 juta ton.

Pelindo IKawasan Pelabuhan Sei Kolak Kijang mengoperasikan terminal multipurpose yang melayani dari kargo hingga peti kemas, serta Terminal Penumpang yang setiap minggunya melayani hingga empat pelayaran. (Foto: Twitter/@Pelindo_1)

Selain pengelolaan cabang pelabuhan, Pelindo I juga mengelola dua unit usaha, yaitu Unit Galangan Kapal dan Rumah Sakit Pelabuhan Medan. Diketahui pula, entitas usaha yang mulai beroperasi sejak jaman kolonial dengan nama Departemen Van Scheepvaart tersebut kini juga menaungi enam anak usaha.

Keenam perusahaan dibawah bisnis Pelindo I adalah PT Prima Multi Terminal, PT Prima Terminal Petikemas, PT Prima Indonesia Logistik, PT Terminal Petikemas Indonesia, PT Prima Pengembangan Kawasan,dan PT Prima Husada Cipta yang bergerak dalam usaha pelayanan kesehatan.

Berikut profil singkat enam anak usaha PT Pelido I yang tersebar di berbagai daerah.

1. PT Prima Multi Terminal

Adalah sebuah perusahaan pengembang pelabuhan terpadu yang mengelola terminal petikemas dan terminal curah cair khususnya untuk komoditi minyak sawit (CPO) dan turunannya. Bidang usaha Prima Multi Terminal antara lain terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal curah cair internasional dan domestik, penyediaan pergudangan, kegiatan industri tertentu, dan jasa penunjang lainnya.

 Adapun, struktur kepemilikan perusahaan yang bermarkas di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara ini dipegang oleh PT Pelindo I (55 persen), PT Waskita Karya (20 persen), dan PT Pembangunan Perumahan atau PP (25 persen).

2. PT Prima Terminal Petikemas

PT Prima Terminal Petikemas didirikan khusus dalam rangka pengembangan bisnis pelayanan terminal petikemas, baik domestik maupun internasional di wilayah kerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Dalam perjalanannya, Prima Terminal Petikemas lebih banyak fokus kepada pembangunan infrastruktur dan penyediaan alat beserta IT System untuk pengembangan Terminal Petikemas Belawan. 

Nantinya, perusahaan ini disebut akan mengembangkan Terminal Petikemas Belawan sepanjang total 700 m sejalan dengan Rencana Induk Pelabuhan Belawan yang telah disyahkan oleh Menteri Perhubungan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 21 tahun 2012.

 3. PT Prima Indonesia Logistik

Dalam akta pendirian perusahaan ini, diungkapkan bahwa perseroan dibangun berdasarkan penyertaan modal negara sebesar Rp 68 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 persen diantaranya disokong oleh PT Pelabuhan Indonesia I. Sementara sisanya, merupakan sumbangsing Karyawan Pelabuhan Unit Terminal Peti Kemas (Kopkarpel UPTK) sebanyak 1 persen.

 Dalam keterangan di laman resmi, Prima Indonesia Logistik dianggap sebagai cucu usaha PT Pelindo I karena merupakan spin off dari unit usaha Belawan Logistic Center. Perusahaan ini mulai peropersi mandiri sejak Januari 2015 dengan sektor usaha utama penyedia fasilitas dan jasa logistik maritim.

4. PT Terminal Petikemas Indonesia

Perusahaan ini diklaim membawa wajah baru dalam dunia pelabuhan di Tanah Air. Komposisi saham Perminal Petikemas Indonesia terbagi rata di antara IPC , Pelindo I,III, dan IV (Persero) masing-masing sebesar 25 persen.

Adapun, tujuan utama pembentukan perusahaan ini adalah  untuk mengelola trafik kontainer domestik yang terus tumbuh dengan pesat. Diharapkan, entitas usaha yang berdiri pada 2013 tersebut dapat menyokong target pelayaran rutin kapal petikemas besar (kapasitas ± 3000 Teus) yang melayani dari Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, Sorong sehingga dapat menekan biaya logistik nasional dan mengurangi disparitas harga barang.

 5. PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK)

Perusahaan ini merupakan pengembang kawasan industri di Kuala Tanjung, yang merupakan bagian dalam Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Industri di Provinsi Sumatera Utara.

Tidak banyak yang diketahui soal perusahaan ini. Dalam penelusuran di search engine pun mengalami kendala karena laman resmi perseroan tidak bisa diakses publik. Informasi yang diperoleh Tagar menyebutkan, PPK dibentuk berdasarkan difusi modal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan PT Prima Multi Terminal, dimana PT Pelabuhan Indonesia I sebagai pemegang saham mayoritas.

6. PT Prima Husada Cipta Manajemen

Berbeda dengan lima anak usaha sebelumnya, PT Prima Husada Cipta Manajemen dibentuk untuk menggarap sektor bisnis kesehatan dan medis. Perusahaan ini diketahui megontrol seluruh fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh PT Pelindo I, antara lain Klinik Badan Pengusahaan Pelabuhan, Port Health Center, RSU Belawan Bahagia, RS Pelabuhan Medan, serta RS Prima Husada Cipta sendiri. []

Berita terkait
Erick Thohir Copot Refly Harun dari Komut Pelindo I
Menteri BUMN Erick Thohir mencopot jabatan Refly Harun dari posisi Komisaris Utama (Komut) Pelindo I. Hal itu diungkap di Twitter akun @ReflyHz.
COVID-19 Buat Pelindo Perketat Pintu Masuk Pelabuhan
Pelindo I aktif melakukan pengawasan dan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 pada setiap orang yang masuk dan keluar.
Pelindo I Awasi Penumpang dan Kargo Impor dari China
Maraknya isu penyebaran virus corona, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I melakukan langkah cepat untuk pencegahan.