Surabaya - Pelaku penyerangan Mapolsek Wonokromo Surabaya, IM akhirnya di boyong ke Jakarta oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk penyelidikan lebih mendalam.
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis 22 Agustus 2019.
Barung mengatakan selama ini pemeriksaan terhadap IM dilakukan di Mapolda Jatim. Ia mengungkapkan dibawanya IM ke Jakarta untuk mengetahui jaringan teroris lainnya, termasuk Jemaah Asharut Daulah (JAD).
"Kapolri kemarin kan sudah bilang kalau IM ini pendukung JAD. Nah, untuk pendalaman sehingga dibawa oleh Densus ke Jakarta," ungkap Barung di Mapolda Jatim.
Ia mengatakan tidak bisa menjelaskan terkait hasil pemeriksaan terhadap IM.
"Saya tidak mungkin masuk ke arah sana (pemeriksaan)," tegasnya.
Meski demikian, kata Barung, berdasarkan keterangan istri IM, FT sudah mengetahui kalau suaminya menjadi pendukung JAD sejak tiga tahun lalu secara otodidak.
"Pemeriksaan terhadap istrinya memang sudah mengetahui suaminya belajar otodidak dan melakukan amaliyah itu di Polsek dikarenakan ideologi yang dianutnya," beber Barung.
Barung menambahkan Densus 88 Antiteror tidak membawa istri IM, FT ke Jakarta dan telah dipulangkan bersama anak-anaknya.
"Istrinya sudah dikembalikan dan juga anaknya yang masih kecil," pungkasnya.
Sebelumnya, dua anggota Polsek Wonokromo yang menjadi korban penyerangan yakni Aiptu Agus Sumarsono dan Bripda Febian mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat dari Kapolri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya mengaku Polri akan membantu istri dan anak-anak IM untuk kembali ke kehidupannya.
"Jadi dari institusi Polri akan membantu yang besngkutan," ujarnya.
Baca juga:
- Mahasiswa Papua di Surabaya, Tolak Kedatangan Fadli Zon
- Dituduh Represif, Ini Tanggapan Kapolrestabes Surabaya
- Tetua Adat Papua Temui Walkot Surabaya, Ada Apa?