"Anjirrrrr... asli ngakak abis... nemu nih foto sang legendaris kodok betina," begitu status sebuah akun wanita dengan foto profil memakai jilbab, bernama Zikria Djatil. Di bawah status itu ada foto Bu Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya sedang duduk.
Sontak warga Surabaya marah dan menuntut pemilik akun itu meminta maaf. Tapi akun itu malah dihapus. Pemerintah Kota Surabaya pun bergerak cepat dengan melaporkan akun itu ke kepolisian.
Entah kenapa, ada kebiasaan beberapa orang untuk selalu menghina.
Hari ini ada kabar bahwa pemilik akun itu sudah berhasil ditangkap. "Dari Jawa Barat," kata polisi. Masih ditunggu perkembangan benarkah akun itu asli atau hanya memakai foto seseorang.
Entah kenapa, ada kebiasaan beberapa orang untuk selalu menghina, bahkan melontarkan ujaran kebencian. Mereka sih ngomongnya "kritik". Tapi yang disebut kritik oleh mereka, bukan pada kebijakan, melainkan pada sosok seorang dengan sebutan buruk. Jelas itu bukan kritik, tapi penghinaan.
Bisakah mereka dituntut? Bisa. Asal yang merasa dihina melaporkan. Di kasus Surabaya itu, Bu Risma atas nama Pemkot Surabaya yang melaporkan. Berbeda dengan Presiden dan Wapres, mereka tidak perlu melaporkan penghinaan karena ada hak istimewa sebagai simbol negara.
Yang heran, orang-orang ini tetap enggak pernah paham, mana kritik dan mana menghina. Sama seperti tidak pahamnya mereka mana pelajaran menyanyi dan mana matematika. Semua sama-sama pelajaran. Pantas, banyak dari mereka yang masuk penjara.
Kalau sudah kejadian, kemudian merasa menjadi korban politik. Kayak Jonru dulu, yang sama sekali enggak sadar sudah menghina ibunda Presiden. Malah merasa dia sedang perang melawan rezim. Mungkin karena jenggotnya kepanjangan, jadi otaknya tertarik ke bawah.
Itulah kenapa mereka dulu dinamakan kampret. Dan seharusnya mereka paham, bahwa sepandai-pandainya kampret akhirnya tidurnya terbalik juga.
*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi
*Tulisan ini sebelumnya sudah di-publish di laman Facebook Denny Siregar dengan judul Kampret
Baca juga:
- Polisi Amankan Pemilik Akun Penghina Risma di Jabar
- Warga Surabaya Minta Polisi Tangkap Penghina Risma