Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan demokrasi di Indonesia cenderung dipolitisasi. Menurutnya, demokrasi di Indonesia tidak membangun nilai-nilai demokrasi seperti yang dia lihat saat pemilihan umum (pemilu) 2019.
"Demokrasi kita bertopeng. Sangat paradoks. Kita tidak membangun nilai-nilai demokrasi dengan sebenarnya," ujarnya di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019 seperti dilansir dari Antara.
Nilai-nilai yang seharusnya dibangun dengan demokrasi malah diabaikan. Semua tahapan, kata dia bersifat prosedural saja. "Tapi substansinya tidak memenuhi syarat," tuturnya.
Akhirnya, terjadi konflik antar masyarakat yang menjadi-jadi. Padahal, yang seharusnya terjadi semakin demokratis sistem dijalankan, semakin kecil konflik. Tapi yang terjadi di Indonesia malah sebaliknya.
"Saya agak terpukau, kita berdemokrasi tapi tidak juga membangun demokrasi. Indeks demokrasi kita turun dilihat dari indikator kebebasan menyatakan pendapat turun. Kinerja demokrasi juga turun," ucapnya.
Oleh karena itu, ia menilai gerakan konsolidasi masyarakat sipil memang sangat diperlukan. Sebab, tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari partai-partai politik lagi.
"Mereka [parpol] sangat politis dan sangat berkontestasi atas kepentingannya sendiri," kata dia. []