Jakarta - Demonstran dan polisi di Hong Kong kembali bentrok pada gelaran Misa Natal pada Selasa, 23 Desember 2019. Baku hantam itu berlangsung di sejumlah titik hingga di pusat perbelanjaan.
Bentrokan dipicu oleh aksi massa yang tiba turun ke jalan dan melakukan perusakan terhadap sejumlah toko. Akibatnya polisi dengan cepat menerjunkan timnya untuk meredam kebrutalan dengan menembakkan gas air mata dan menangkap beberapa pemrotes, seperti dilansir Associated Press, Rabu, 25 Desember 2019.
Seperti diketahui, hampir tujuh bulan lebih demonstrasi di Hong Kong digelar. Awalnya, demo ini dipicu lantaran merasa kebebasan berekspresi terkikis di bawah pemerintahan China.
Kendati Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, memutuskan mencabut Rancangan Undang-Undang Ekstradisi yang sebelumnya memicu aksi, tetapi dia menolak mengabulkan sejumlah tuntutan lainnya yang diajukan para pengunjuk rasa.
Seperti meminta Lam meletakkan jabatannya serta meminta ribuan demonstran yang ditangkap untuk dilepaskan dan mengusut kekerasan yang dilakukan oleh polisi.
Unjuk rasa umumnya, dilakukan pada sore hari dan pada akhir pekan tersebut membuat aktivitas sehari-hari di Hong Kong masih bisa berjalan dengan lancar. Namun, perekonomiannya terus merosot hingga menyebabkan resesi.
Hingga kini, demonstrasi tersebut telah memakan banyak korban. Yang terbaru, seorang kakek berusia 70 tahun meninggal setelah menjadi korban pelemparan batu oleh demonstran. []