Jakarta - Mantan petarung jalanan yang juga sekaligus dikenal sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Buingtilu Laiskodat dikabarkan menolak jadi menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo (Jokowi). Padahal dia sempat digadang-gadang menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Penolakan itu dilakukan mengingat sebagian besar masyarakat NTT masih menginginkannya sebagai pemimpin di provinsi yang terletak di bagian tenggara Indonesia itu.
Reaksi masyarakat NTT terlalu keras tidak mengizinkan (Viktor jadi menteri).
Hal itu dibenarkan Bendahara Umum (Bendum) DPP NasDem Ahmad Ali. Dia mengatakan, pengunduran diri sebagai calon menteri dilakukan karena banyaknya aspirasi masyarakat NTT yang masih menginginkan Viktor Buingtilu memimpin provinsi tersebut.
"Reaksi masyarakat NTT terlalu keras tidak mengizinkan (Viktor jadi menteri). Dia merasa NTT lebih membutuhkan dia saat ini, ditambah lagi penolakan masyarakat yang tidak menghendaki Viktor meninggalkan NTT. Masyarakat NTT sangat mencintai Viktor, begitu pun Viktor," kata Ahmad Ali, Senin, 21 Oktober 2019.
Ahmad juga mengungkapkan Jokowi tidak keberatan atas kabar itu, mengingat masih banyak kader Partai NasDem yang cocok menggantikan Viktor menjadi calon menteri.
"Sebagai partai kader, ada banyak kader yang dimiliki NasDem. Pak Jokowi bebas memilih dari sekian kader kami miliki, di antaranya ada Pak Enggar (Enggartiasto Lukita), Bu Siti Nurbaya, Johnny Plate, Syahrul Yasin Limpo," ucap dia.
Sebelumnya, pria yang hadir dalam pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin itu pernah mengalami kesulitan sampai pernah menjadi seorang petarung jalanan, bekerja sebagai buruh, petugas satpam, penagih utang dan segala pekerjaan serabutan. Lalu perlahan menanjak menjadi pengusaha dan politisi nasional hingga menjadi kepala daerah di NTT.[]
Baca juga:
