Jakarta - Cerita pendek atau disingkat cerpen merupakan salah satu bentuk narasi prosa fiksi yang lebih singkat dan pendek dari novel. Di dalam cerpen tidak terlalu banyak tokoh karakter yang ditampilkan, tetapi hanya segilintir saja.
Cerpen biasanya berkaitan dengan satu pesan yang disampaikan dalam satu atau beberapa episode atau adegan penting.
Cerpen memiliki karakteristik, yakni narasi singkat, tidak punya plot yang kompleks, karakter dalam cerita juga digambarkan dengan adegan atau aksi sebuah pertemuan dramatis tanpa ada pengembangan yang lebih dalam.
Ciri cerpen pun biasanya diceritakan dan dibuat berdasarkan kisah yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Penggambaran tokohnya pun tidak secara detail, tetapi tetap memberikan deskripsi sifatnya. Bahasa yang digunakan juga sederhana dan mudah untuk dipahami pembaca. Serta hanya mengacu pada satu peristiwa.
Sebelum abad ke-19 cerita pendek umumnya tidak dianggap sebagai bentuk sastra yang berbeda. Faktanya fiksi prosa cerita pendek setua bahasa itu sendiri.
Sepanjang sejarah umat manusia, sudah banyak berbagai jenis narasi singkat, yakni lelucon, anekdot, romansa alegoris pendek, dongeng moralisasi, mitos pendek, dan legenda sejarah singkat.
Namun, tak satu pun dari jenis narasi singkat tersebut adalah cerita pendek. Mereka merupakan bagian besar lingkungan tempat cerita pendek modern muncul.
Dilansir Encyclopaedia Britannica, sejarah asal usul evolusi cerita pendek pertama kali dimulai sebelum manusia itu sendiri dapat menulis.
Dalam membangun dan menghafal sebuah cerita, pendongeng di masa lampau sering mengandalkan frasa stok, ritme tetap, dan sajak. Karena itu, banyak narasi tertua yang telah diciptakan.
Pada awal abad ke-20 daya tarik cerita pendek terus berkembang. Banyak sekali penulis drama, novel, penyair yang menerbitkan cerita dengan luar biasa.
- Baca juga: Dee Lestari Rilis Novel Rapijali dalam Bentuk Fisik dan Digital
- Baca juga: Bahaya Teknologi Terhadap Ketertarikan Anak Membaca Buku
Seiring perkembangan zaman, cerpen pun menjadi lebih bervariasi dan kompleks. Cerpen menjadi bentuk favorit dari pembaca yang lebih kecil, tetapi menuntut intelektual. []
(Christine Sheptiany)