Debat Pilkada Bukittinggi, Ini Sebab Pecahnya Kongsi Irwandi

Cawako Bukittinggi, Irwandi tersulut pertanyaan lawan debat sehingga membeberkan sebab pecah kongsi dengan Ramlan Nurmatias selaku petahana.
Suasana Debat Publik Pilkada 2020 di Kota Bukittinggi. Cawako Nomor urut 3, Irwandi tersulut pertanyaan lawan debat sehingga ia membeberkan sebab pecah kongsi dengan Ramlan Nurmatias (Paslon Nomor Urut 1) selaku kandidat petahana.(Foto: Tagar/Rifa Yanas)

Bukittinggi – Pelaksanaan Debat Publik putaran pertama Pilkada 2020 di Kota Bukittinggi berlangsung sengit. Calon Wali Kota Bukittinggi, Irwandi tersulut pertanyaan lawan debat sehingga ia membeberkan sebab pecah kongsi dengan Ramlan Nurmatias selaku kandidat petahana.

Kebijakannya, ada di tangan Pak Wali Kota. Kebijakan belum maksimal diberikan kepada kami.

Hal itu tersaji dalam sesi keempat Debat Publik putaran pertama Pilkada 2020 di Kota Bukittinggi, Sabtu, 14 November 2020. Moderator debat, mempersilakan Paslon Nomor Urut 2 Erman Safar dan Marfendi untuk melontarkan pertanyaan kepada Paslon Nomor Urut 3 Irwandi dan David Chalik.

“Ada tiga kelompok besar yang menjadi penggerak ekonomi di Kota Bukittinggi. Pedagang kecil, seniman dan olahragawan. Selama Pak Irwandi menjabat lima tahun (bersama Ramlan Nurmatias selaku petahana) mengapa kelompok ini tidak diperhatikan,” tanya Erman Safar.

Menanggapi pertanyaan itu, Irwandi justru menyebutkan program-program yang akan dikerjakannya jika terpilih di Pilkada 2020.

“Kami akan jadikan Kota Bukittinggi sebagai kota sejuta iven. Tiga kelompok ini adalah aset, maka kami akan data dan berikan kartu permanen ke mereka. Kami akan ciptakan Bukittinggi Night Market. Satu ruas jalan akan kami tutup, semua bisa berjualan di sana,” ujar Irwandi.

Giliran Erman Safar menyanggah kembali pernyataan itu. Menurutnya, jawaban Irwandi ini bertolak belakang dengan lima tahun belakangan.

“Pak Irwandi adalah pemegang kekuasaan juga. Harusnya keberadaan pedagang, seniman dan olahragawan menjadi nilai jual untuk mendatangkan wisatawan ke Bukittinggi. Yang kami tanyakan, kenapa hal ini tidak bapak lakukan saat bapak Irwandi menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bukittinggi,” cecar Erman Safar ditambahkan Marfendi.

Lontaran pertanyaan lanjutan ini, tampak berhasil memancing Irwandi membeberkan sebab retaknya petahana sehingga tidak lagi berdampingan untuk merebut kekuasaan pada periode kedua.

“Kebijakan 5 tahun adalah kebijakan Pemerintah Daerah. Kami membantu Wali Kota dan berbuat atas perintah Wali Kota. Kebijakannya, ada di tangan Pak Wali Kota,” beber Irwandi.

Baca juga: Debat Ramlan Nurmatias dan Erman Safar Soal Pedagang

“Kebijakan belum maksimal diberikan kepada kami. Karena itu, kami sepakat untuk memperbaiki apa yang sudah ada. Tidak ada gading yang tak retak. Kami berkomitmen menatap masa depan untuk Bukittinggi yang lebih baik lagi,” sambung Irwandi ditambahkan David Chalik.

Debat kandidat Pilkada Bukittinggi berlangsung di Hotel Grand Royal Denai, Sabtu, 14 November 2020 dan disiarkan secara langsung melalui layanan streaming TVRI. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat, pihak yang diizinkan hadir di lokasi debat sangat dibatasi jumlahnya.[]

Berita terkait
Debat Ramlan Nurmatias dan Erman Safar Soal Pedagang
Pelaksanaan Debat Publik putaran pertama Pilkada Bukittinggi 2020 berlangsung sengit. Ramlan Nurmatias dan Erman Safar beradu gagasan dan program.
Profil Lengkap 3 Calon Wali Kota Bukittinggi di Pilkada 2020
Tiga orang calon Wali Kota Bukittinggi diprediksi bertarung di Pilkada 2020.
Lowongan Kerja Milenial, Ini Kata Jubir RaSya di Bukittinggi
Ramlan Nurmatias dan Syahrizal optimistis membuka lowongan pekerjaan bagi kaum milenial di Kota Bukittinggi, sekaligus membuka berbagai pelatihan.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu