Debat Cagub Sumut, Penonton Ketawa Edy Rahmayadi Mengaku Tak Paham Arti "Stunting"

Debat cagub Sumut, penonton ketawa Edy Rahmayadi mengaku tak paham arti "stunting". “Jelaskan dulu nanti saya jawab. Saya tidak bisa menjawab, karena saya tak mengerti apa itu stunting," pintanya kepada Djarot.
Debat Cagub Sumut sesi kedua, tampak calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah (Eramas) dan pasangan calon Gubernur Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) saling sapa saat hendak lakukan debat di Hotel Adimulia Medan, Sabtu (12/5/2018). (Foto: Tagar/Wesly Simanjuntak)

Medan, (Tagar 13/5/2018) - Calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1 Edy Rahmayadi jujur mengakui tak paham arti “stunting”, yang ditanyakan calon gubernur Djarot Syaiful Hidayat pada debat sesi kedua yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut dengan tema Pembangunan yang Berkeadilan dan Berkesetaraan di Hotel Adimulia Medan, Sabtu (12/5/2018).

Saat debat Djarot mempertanyakan terkait persoalan angka masalah kurang gizi kronis (stunting) yang cukup tinggi di Sumut dan bagaimana upaya penanganannya. Menurut Djarot persoalan stunting sangat perlu untuk dibahas karena berpengaruh pada sumber daya manusia.

Namun dengan spontan, Edy Rahmayadi mengaku tak mengerti apa yang dimaksud dengan stunting.

Bahkan terlihat, ia sempat bertanya pada calon wakilnya, Musa Rajeckshah (Ijeck). Tapi tampak Ijeck tak memahami juga. Sehingga Edy meminta Djarot untuk menjelaskan persoalan stunting di Sumut.

"Terima kasih pak Djarot ini saya  belum tahu stunting itu apa. Kenapa pakai yang sulit-sulit? Jelaskan dulu nanti saya jawab. Saya tidak bisa menjawab, karena saya tak mengerti apa itu stunting," pinta Edy yang disambut gelak tawa para penonton.

Akibat permintaan Edy, agar Djarot menjelaskan arti stunting, Djarot pun menjelaskan arti stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Dikatakannya, stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.

"Ini persoalan gagal tumbuh kembang anak yang menyebabkan anak cebol, yang berpengaruh pada perkembangan otak. Pada saat golden age 100 hari tidak mendapat asupan yang baik bagi si bayi," jelas Djarot.

Upaya menyelesaikan persoalan tersebut, Djarot akan mengaktifkan posyandu sehingga gizi pada anak dapat terpenuhi untuk mencerdaskan anak dengan tubuh yang sehat.

Mendengar penjelasan Djarot, selanjutnya, Edy pun memaparkan tentang stunting.

"Kalau dibilang gitu, saya kan  langsung tahu arti stunting," ujar Edy.

Ditambahkan Edy, sebenarnya dia sudah mempersiapkan rencana dengan menyediakan perawat siaga, ambulan siaga bahkan mobil jenazah siaga hingga ke tingkat kecamatan untuk mengatasi stunting.

"Agar nanti ketika saya duduk, saya tak lupa apa itu stunting," ujarnya yang langsung disambut tawa para penonton. (wes)

Berita terkait