Data 30.000 Lebih Klien Bank Credit Suisse Bocor

Sebuah surat kabar Jerman dan media lain mengatakan kebocoran data Credit Suisse, bank terbesar kedua Swiss
Logo Bank Swiss Credit Suisse terlihat di salah satu kantor cabang dari bank tersebut di Basel, Swiss, 2 Maret 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Sebuah surat kabar Jerman dan media lain mengatakan kebocoran data Credit Suisse, bank terbesar kedua Swiss, mengungkap rincian akun milik lebih dari 30.000 nasabah, di mana sebagian nasabah tersebut memiliki catatan yang buruk, termasuk keterlibatan mereka dalam tindakan kriminal.

Kebocoran itu menunjukkan kemungkinan gagalnya uji tuntas pemeriksaan pada banyak nasabah.

Credit Suisse mengatakan pihaknya "menolak dengan keras tuduhan dan kritikan mengenai praktik bisnis bank yang dituduhkan itu."

Harian Jerman "Sueddeutsche Zeitung" mengatakan mereka menerima data itu secara anonim lewat mailbox digital yang aman lebih dari setahun lalu. Surat kabar itu mengatakan belum jelas apakah sumbernya merupakan individu atau kelompok, dan harian itu tidak melakukan pembayaran atau membuat janji apapun untuk mendapatkan data tersebut.

Harian itu mengatakan pihaknya mengevaluasi data itu bersama Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisir dan Korupsi serta puluhan media lain termasuk The New York Times (AS) dan The Guardian (Inggris). Data yang diperiksa berkisar dari 1940an hingga satu dekade terakhir.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa data menunjukkan bank itu menerima "diktator korup, tersangka kejahatan perang dan penyelundup manusia, pedagang narkoba dan kriminal lain" sebagai konsumen.

Credit Suisse mengatakan tuduhan itu "sebagian besar bersifat historis" dan bahwa "laporan tentang masalah ini berdasarkan informasi sebagian, tidak akurat, atau selektif yang diambil di luar konteks, menimbulkan interpretasi tendensius mengenai kegiatan bisnis bank tersebut."

Bank itu mengatakan telah memeriksa banyak akun yang kemungkinan terasosiasi dengan tuduhan itu, dan sekitar 90% diantaranya "sudah tutup atau dalam proses penutupan." (vm/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Data Bocor, Komisi I Minta Tokopedia Tanggung Jawab

Soal Data Bocor di 2019, Facebook Jelaskan Cara Kerja Hacker

Data Mahasiswa Undip Semarang Bocor, Ortu Ketar-ketir

Data Akun Pengguna Spotify Bocor di Internet

Berita terkait
Elsam Dorong Investigasi Dugaan Kebocoran Data Polri
ELSAM mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan investigasi dugaan kebocoran basis data (database) kepolisian
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi