Dana Beasiswa Pelajar Dairi Cair Setelah Dipersoalkan di Facebook

Beasiswa untuk pelajar berprestasi di Dairi, yang diserahkan panitia Natal Nasional 2016, cair setahun kemudian setelah dipersoalkan di Facebook.
Penerima beasiswa saat perayaan Natal 2016. Sejumlah siswa di Kabupaten Dairi hingga saat ini belum menerima beasiswa dimaksud. (Foto: Tagar/Istimewa)

Dairi - Beasiswa untuk pelajar berprestasi di Kabupaten Dairi, Sumut, yang diserahkan panitia Natal Nasional tahun 2016, cair setahun kemudian setelah dipersoalkan di Facebook. Beberapa bahkan mengaku justru tak menerima meski namanya diusulkan.

Informasi dihimpun dari berbagai sumber, panitia menyerahkan beasiswa bimbingan belajar untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi

Beasiswa dimaksud total senilai Rp 30 juta per kabupaten kota. Beasiswa diberikan untuk 10 siswa. Ada 10 kabupaten kota dan 15 pesantren penerima beasiswa itu.

Menko Kemaritiman saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan, salah satu pejabat yang turut menyerahkan secara simbolis beasiswa.

Belakangan terungkap, khususnya di Kabupaten Dairi, beasiswa dimaksud belum sepenuhnya terealisasi.

Rado Paul Alfredo Purba, seorang siswa menerima beasiswa satu tahun kemudian, setelah orangtuanya mempertanyakannya lewat media sosial Facebook.

Pasuria Pardede, ibu dari Rado belum lama ini, membenarkan bahwa putranya adalah perwakilan dari Kabupaten Dairi saat perayaan Natal 2016 tersebut.

Rado saat itu siswa SMA Negeri 1 Sidikalang. Dia menerima banner bertuliskan beasiswa bimbingan belajar untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.

Hampir setahun setelah itu, beasiswa dimaksud tak kunjung diterima Rado. Pasuria pun bersuara di grup Facebook pada medio Oktober 2017. Menyusul itu, Pasuria pun dihubungi Romy Simarmata melalui WhatsApp.

Romy meminta kelengkapan data dan nomor rekening, untuk di-follow up ke bendahara. Pada percakapan itu, Romy mengaku sebagai panitia dan istri dari Eddy Berutu, Bupati Dairi saat ini.

Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Sidikalang Anna Lowisa Sianturi dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku turut menghadiri acara perayaan natal dimaksud, mendampingi Rado, siswanya.

Aku merasa, dua kali kutanya nggak jelas, berarti nggak jelas lagi

Anna membenarkan bahwa beasiswa untuk Rado dicairkan setahun kemudian, setelah orangtuanya mempertanyakan di Facebook. “Orangtuanya telepon ke saya, sudah cair. Tapi hampir setahun setelah kegiatan natal itu,” kata Anna.

Anna mengutarakan, informasi adanya bantuan diketahui lewat surat yang diterima dari bagian Kesra, Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.

Seingatnya, SMA Negeri 2 Sidikalang, SMA Negeri 1 Sumbul, dan SMA Negeri 1 Silima Pungga-pungga, ikut didaftar sebagai penerima. Namun ia tidak mengetahui apakah beasiswa itu cair atau tidak pada sekolah lain.

Baca juga: 

Wakil Kepala SMA Negeri 1 Sumbul bidang kesiswaan, Tinambunan dan Wakil Kepala SMA Negeri 1 Parongil, Sipayung, dikonfirmasi terpisah, merasa tak pernah mendengar kabar itu. Dikatakan, tidak ada siswa dari sekolah mereka yang menerima beasiswa itu.

Banner BeasiswaBanner bertuliskan “beasiswa bimbingan belajar untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi” yang diserahkan pada puncak acara natal nasional tahun 2016 di Humbang Hasundutan (Foto: Tagar/Istimewa)

Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidikalang bidang kesiswaan bermarga Haloho, membenarkan bahwa sekolah mereka pernah dimintai nama siswa berprestasi, sebagai penerima beasiswa dimaksud.

Harnum Setiasih Bintang, juara umum di kelas 11 saat itu diusulkan. Namun hingga kini, sepengetahuannya, beasiswa itu tak kunjung cair kepada yang bersangkutan.

Harnum, dikonfirmasi di kediamannya di Dusun Tambun, Kelurahan Bintang Hulu, Kecamatan Sidikalang, Senin, 8 Februari 2021 membenarkan, beasiswa dimaksud belum diterima.

“Pernah. Kemarin dikabari pak wakil kepala sekolah, namanya Pak Haloho, dibilang akan ada beasiswa. Terus disuruh melengkapi berkas. Sudah kukasih. Habis itu, katanya tunggu kabar. Trus, udah lama, aku nanya kabarnya, chat sekali dua kali gitu, trus bapaknya bilang belum ada kabar, ditunggu aja. Aku merasa, dua kali kutanya nggak jelas, berarti nggak jelas lagi. Nggak kutanya lagi, gitu. Sampe sekarang belum ada sama sekali dananya dikucurkan,” kata Harnum, yang kini menimba ilmu di Fakultas MIPA Universitas Indonesia itu.

Sementara itu, dikonfirmasi Selasa, 16 Februari 2020, Kabag Kesra Setda Kabupaten Dairi Antonius Sinaga, tidak bersedia memberi komentar lebih jauh. Ditanya siapa 10 pelajar dari Kabupaten Dairi, Antonius menyebut belum menjabat Kabag saat itu.

Romy Simarmata, istri Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, dikonfirmasi melalui WhatsApp belum memberikan jawaban hingga saat ini.[Robert]

Berita terkait
Kalbis Institute Siap Berikan Beasiswa Kepada Anggota INTI
Kalbis Institute memberikan kesempatan bagi seluruh anggota INTI berupa beasiswa pendidikan untuk program sarjana dan pascasarjana.
Polda Aceh Periksa 16 Mantan DPRA Soal Kasus Beasiswa
Hingga kini, Polda Aceh telah memeriksa 16 mantan anggota DPRA periode 2014-2019 terkait kasus dugaan korupsi beasiswa pendidikan masyarakat Aceh.
Polisi Usut Dugaan Korupsi Beasiswa Oknum Anggota DPR Aceh
Polisi mulai mengusut kasus dugaan korupsi dana beasiswa yang dilakukan oleh oknum anggota DPR Aceh sebesar Rp 22,3 miliar.