Merkuri dalam Kosmetik Berubah Jadi Racun dalam Tubuh

Sekecil apa pun jumlah merkuri yang masuk dalam tubuh akan menjadi racun. Apabila dioleskan dan diserap kulit, ia akan masuk ke peredaran darah.
Mengenali ciri-ciri merkuri yang terkandung dalam kosmetik ilegal agar bisa menghindarinya. (ist)

Jakarta (Tagar 15/2/2018) – Merkuri adalah satu di antara sederet bahan berbahaya yang dilarang untuk digunakan dalam pembuatan kosmetik menurut standar BPOM yang tertuang dalam Peraturan Kepala Badan POM tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik.

Husniah Rubiana Thamrin Akib dari BPOM menjelaskan, "Merkuri sangat berbahaya karena termasuk logam berat. Sekecil apa pun jumlah merkuri yang masuk dalam tubuh akan menjadi racun. Apabila dioleskan dan diserap kulit, ia akan masuk ke peredaran darah. Efek samping yang dialami dan langsung bisa ditangkap mata adalah perubahan warna kulit yang memerah, bintik hitam, iritasi, bahkan kerusakan permanen susunan kulit, syaraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin. Efek jangka panjang dari merkuri adalah rusaknya ginjal dan menyebabkan kanker.

Krim pemutih mengandung merkuri termasuk kosmetik ilegal yang cukup sering ditemukan BPOM.

Selain dengan pemeriksaan laboratorium, untuk mengetahui kadar merkuri dalam suatu krim bisa diamati dengan mata. Krim pada umumnya lengket. Krim juga pada umumnya tidak homogen, tidak menyatu dan kasar, bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian padat.

Sebagian ada yang mencampurkan merkuri dengan bedak dingin atau bedak jerawat agar tampak lebih encer.

Bau logam merkuri tercium atau sebagian menggunakan parfum menyengat untuk menghilangkan bau logam merkuri tersebut.

Warna umumnya sangat mencolok karena tidak menggunakan bahan pewarna untuk kosmetik, umumnya menggunakan bahan pewarna tekstil.

Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal.

Pada pemakaian awal menyebabkan Iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.

Kulit dapat berubah putih dalam waktu singkat atau kurang dua minggu tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi makin cepat memberikan warna putih.

Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein dan melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan matahari juga sudah tidak berfungsi, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk nyamuk sekalipun.

Jerawat dalam keadaan normal berfungsi sebagai indikator tingkat kandungan protein di dalam kulit, hal ini juga untuk mengontrol perawatan kulit wajah. Bila lupa melakukan kebersihan wajah umumnya jerawat akan timbul, pada merkuri hal ini tidak terjadi lagi karena struktur protein kulit telah berubah dan menjadi rusak.

Pori-pori mengecil dan halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah telah tipis dan tergerus oleh logam merkuri, sepintas terlihat mengecil dan halus. Untuk mengujinya bisa merasakan dengan mencobanya pada sinar matahari, kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah dari radiasi matahari. Pada produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari tidak akan merasakan iritasi seperti terbakar disertai rasa gatal.

Bila tercemar merkuri dan pemakaian dihentikan akan timbul jerawat kecil-kecil disertai rasa gatal kemudian akan timbul bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun merata di wajah.

Warna putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya kehitaman. Untuk lebih lanjutnya dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan jaringan tubuh dan menyebabkan kematian. Dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan cacat dan kematian pada janin.

Krim merkuri juga dapat diidentifikasi dari gejala keracunan metabolisme tubuh dengan gejala pusing, disorientasi ruang, mual-mual, tremor (gemetar), susah tidur, gangguan penglihatan, pikun, gangguan emosi, depresi.

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.