Dampak Pandemi Covid-19 Banyak UMKM di Jabar Gulung Tikar

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, pendapatan pelaku UMKM menurun drastis hingga 80 persen.
Salim Bakery, UMKM di Bojongsari Baru Kota Depok, terimbas pandemi Penjualannya anjlok hingga 40 persen. (Foto:Tagar/Rendi)

Bandung - Penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 berdampak ke penjualan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat (Jabar). Omzet mereka anjlok. Tak sedikit pelaku UMKM gulung tikar.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, pendapatan pelaku UMKM menurun drastis hingga 80 persen saat pandemi Covid-19.

"Dalam kondisi tersebut, ada yang bertahan, ada juga yang sama sekali menghentikan usaha," kata Kusmana dalam webinar bertajuk "Mendorong Pemulihan Ekonomi Umat dalam Skema Kebijakan Ekonomi Jawa Barat" pada Jumat, 19 Februari 2021.

Berdasarkan data Dinas KUK Jabar, pelaku UMKM di Jabar mencapai 4,6 juta unit usaha. Dari jumlah tersebut, 98 persennya merupakan usaha mikro dan kecil.

Selain dengan bansos, peningkatan daya beli masyarakat akan dilakukan dengan penyediaan lapangan kerja.

Selain penurunan pendapatan, pandemi Covid-19 membuat harga bahan baku naik dan langka. Pelaku UMKM pun sulit mengakses permodalan. Hal itu menghambat rantai produksi dan distribusi barang.

Kusmana menuturkan, pihaknya telah menyusun strategi untuk menyelamatkan dan memulihkan UMKM. Tahap pertama adalah mempermudah UMKM mendapatkan bahan baku.

"Kemudian membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), fasilitasi pembiayaan dan pemasaran, sampai program padat karya," ucapnya.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar Ipong Witono menyatakan, peningkatan daya beli masyarakat amat krusial untuk membangkitkan UMKM di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah berupaya meningkatkan daya beli dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos), baik kepada masyarakat umum, pekerja, maupun pelaku usaha mikro.

"Selain dengan bansos, peningkatan daya beli masyarakat akan dilakukan dengan penyediaan lapangan kerja," tuturnya.

Baca juga: Dua Juta Pelaku UMKM Jabar Bakal Dapat Bantuan Tunai
Baca juga: Bantuan Kredit Stimulus Menggerakkan UMKM Jabar

Menurut Ipong, Pemda Provinsi Jabar sudah meluncurkan marketplace bernama borongdong.id untuk meningkatkan penjualan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Jabar.

"Sasaran borondong.id itu ASN (Aparatur Sipil Negara) di Jabar. Kenapa ASN? Karena penghasilan mereka saat pandemi Covid-19 tetap stabil," katanya. []

Berita terkait
Kerjasama Pegadaian dan KADIN DKI Jakarta Berdayakan UMKM
PT Pegadaian (Persero) bersama Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) DKI Jakarta jalin kerjasama untuk pemberdayaan anggota UMKM.
Menteri PPPA: Perempuan Pelaku UMKM Menopang Ekonomi Bangsa
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengungkapkan perempuan pelaku UMKM menopang ekonomi bangsa saat masa pandemi.
Suzuki Incar Pasar UMKM Lewat All New Carry Pick Up
Suzuki Indomobil Sales menyegarkan New Carry Pick Up di awal 2021 demi meraih market share sebanyak 65 persen dengan mengincar pasar UMKM.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.