Jakarta - Gas air mata salah satu alat yang digunakan untuk membubarkan aksi massa, seperti yang terjadi ketika demo mahasiswa di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 September 2019.
Gas air mata dapat menyebabkan sensasi terbakar pada anggota tubuh. Menyebabkan para demonstran berhamburan saat menghindari asap yang dihasilkan.
Mengutip dari klikdokter, terdapat beberapa jenis gas air mata. Gas CS yang paling sering digunakan, karena dianggap paling aman.
Dalam berbagai penelitian, ditemukan gas CS dengan batas konsentrasi 5% tergolong relatif aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Selain gas CS, terdapat pula gas CN dan CR. Tapi dua gas terakhir lebih jarang digunakan karena lebih beracun. Bahkan, Pemerintah Amerika Serikat melarang pemakaian gas CR karena diduga berpotensi menyebabkan kanker.
Berikut Tagar rangkumkan dampak gas air mata bagi kesehatan tubuh dan cara penanganannya.
1. Efek Samping Gas Air Mata
Mata adalah organ tubuh yang terkena dampak paling signifikan. Hal itu yang menjadi sebab gas CS disebut dengan nama gas air mata. Menyebabkan gangguan kesehatan pada mata (54%).
Sesuai dengan namanya, mata yang berkontak dapat memicu keluarnya air mata dalam jumlah banyak. Selain itu, menimbulkan rasa gatal, sensasi terbakar, hingga gangguan penglihatan.
Selain pada mata, dapat juga juga memengaruhi sistem pernapasan (32%). Gejala pada saluran pernapasan di antaranya batuk, nyeri dada, sesak napas, serta mengeluarkan banyak dahak dan air ludah. Gejala ini akan terasa lebih berat jika dialami oleh penderita alergi dan asma.
Bagian tubuh lainnya yang akan terganggu adalah kulit (18%). Gejala yang dapat timbul pada kulit adalah iritasi, nyeri, gatal, alergi, dan luka bakar kimia. Selain itu dapat menimbulkan gejala nyeri kepala dan muntah.
Gejala-gejala akibat gas air mata dapat timbul 20-60 detik sejak berkontak, dan akan membaik 10-30 menit setelah menghindari lingkungan yang terpapar.
2. Pertolongan Pertama
Jika terkontak dengan gas air mata, segera hindari area yang terpapar. Bilas mata atau organ yang terkena dengan air bersih yang mengalir, paling sedikit selama 10 menit.
Bila memungkinkan, akan lebih baik jika membilas area yang terkontak dengan menggunakan air garam steril (cairan infus). Jangan lupa, lepaskan pakaian, topi, lensa kontak, dan benda-benda lain yang melekat di tubuh setelah terkontak dengan gas air mata.
Apabila gejala masih menetap bahkan memberat, disertai dengan gangguan penglihatan menetap, setelah melakukan tindakan pertolongan pertama, segeralah berkonsultasi kepada dokter. []
