Dampak Corona, Odong-odong Bang Masri Ikut Lockdown

Wabah Covid-19 membuat usaha hiburan anak-anak ikut terkena imbas, odong-odong milik Bang Masri terpaksa ikut lockdown.
Odong-odong andalan Bang Masri menggunakan mobil tua, Daihatsu Hijet tahun 1985. (Foto: Tagar/Mauladi Fachrian).

Tangerang - Pelaku usaha hiburan anak kecil yang akrab dengan nama odong-odong ikut terkena imbas virus Corona atau Covid-19. Bang Masri terpaksa harus lockdown mata pencahariannya.

Biasanya pendapatan sehari bisa dapat 100 ribu rupiah.

Bang Masri, 39 tahun, warga Poris Jaya, Kecamatan Batu Ceper, salah satu pelaku usaha odong-odong, sudah satu bulan ikut merasakan dampak virus Corona. Ia tak pernah menyangka efeknya bakal seperti sekarang ini.

"Menurut saya ini kejadian luar biasa ya. Saya sendiri engga kepikiran juga kalau dampaknya bisa sampai membuat odong-odong saya lockdown," ujar Masri.

Sebelumnya, bapak dengan tiga anak itu masih mencoba berkeliling dengan mengangkut anak-anak serta langganannya. Namun, terpaksa dihentikan setelah mendapat teguran dari aparat Kepolisian.

"Kurang lebih sekitar dua minggu saya sudah tak membawa odong-odong. Setelah berkali-kali saya ditegur oleh polisi, akhirnya saya putuskan untuk berhenti sementara," ucap Masri.

Masri mengatakan kepada Tagar bisa mendapatkan penghasilan perharinya sebesar 150 ribu rupiah. Jika mulai keliling sejak jam satu siang hingga jam 5 sore. Rutenya pun tidak jauh. Dimulai dari rumahnya yang berada di samping stasiun Poris, sampai Danau Cipondoh lalu memutar balik sambil mengitari kampung yang ada.

"Biasanya pendapatan sehari bisa dapat 100 ribu rupiah, isi bensin 50 ribu rupiah. Kadang ada lebih ya saya anggap bonus. Saya ambil langganan dari kampung-kampung sekitar sini aja, engga jauh-jauh," ujarnya.

Saat ini, Masri tengah berputar otak, mencari usaha pengganti dari mobil Daihatsu Hijet tahun 1985 yang dimodifikasi sendiri menjadi odong-odong itu. Sebab, kata dia, dalam kondisi apapun harus tetap menafkahi istri dan ketiga orang anaknya.

"Sekarang saya lagi cari kira-kira usaha apa yang ga mempan sama corona. Kalau pengusaha besar kan saat lockdown mungkin masih banyak tabungannya. Kalau kaya kita gini ya harus putar otak cari gantinya. Allhamdulillah istri saya juga sabar dan mengerti dengan kondisi ini," tutur Masri. []

Berita terkait
Warga Cipondoh Tangerang Semprot Disinfektan Corona
Warga Cipondoh Tangerang melakukan penyemprotan desinfektan lingkungan tempat tinggalnya dalam upaya pencegahan tertularnya coronavirus (Covid-19).
Dua Mal Besar Tangerang Tutup Imbas Corona
Wabah pandemi virus Corona berpengaruh besar pada jam operasional dua mal besar di kawasan Tangerang.
Kota Tangerang Duduki Kematian Tertinggi di Banten
Saat ini angka kematian sementara akibat virus Corona di Provinsi Banten didominasi warga Kota Tangerang dengan angka 57,1% atau 4 orang meninggal.
0
Kemenkes Ingatkan Masyarakat Agar Waspada karena Kasus Covid Meningkat
Meski kenaikan kasus di Indonesia masih dapat dikendalikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat untuk waspada