Banyumas - Pandemi virus corona membuat bisnis perhotelan dan restoran di Kabupaten Banyumas menjadi lesu. Sejumlah agenda wisata serta meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) batal lantaran menghindari kegiatan dengan orang banyak agar tidak tertular coronavirus disease 2019 atau Covid-19.
Sejumlah hotel saat ini sudah merumahkan karyawannya, sebab pengusaha tidak mungkin bertahan jika tidak ada pemasukan.
Bahkan ada hotel yang harus kehilangan pendapatan hingga ratusan juta lantaran order yang sudah masuk dibatalkan dengan alasan pandemi corona. "Sejumlah anggota kami sudah mengalami pembatalan order, ada salah satu hotel yang kerugiannya sampai Rp 700 juta," tutur Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Banyumas Haris Subiyakto, Kamis, 19 Maret 2020.
Haris mengungkapkan hotel dan restoran di bawah keanggotaan PHRI Banyumas tercatat ada 700 unit usaha. Semua laju bisnis menjadi mandeg, rata-rata tingkat hunian turun sekitar 40 persen dibanding sebelum ada wabah Covid-19. Pilihan untuk mengurangi biaya operasional menjadi opsi tak terelakkan bagi pengusaha hotel dan restoran.
Salah satu cara yang ditempuh untuk meminimkan pengeluaran adalah dengan merumahkan sementara karyawan. "Sejumlah hotel saat ini sudah merumahkan karyawannya, sebab pengusaha tidak mungkin bertahan jika tidak ada pemasukan," ujar dia.
Secara kelembagaan, PHRI sudah menyampaikan kondisi tersebut ke DPRD Banyumas. Dalam kesempatan itu, para pelaku usaha berharap pajak daerah untuk hotel dan restoran bisa ditangguhkan. Sehingga bisa mengurangi loss akibat pandemi Covid-19.
Hal senada disampaikan pegiat wisata Banyumas, Edy Wahono. Edy yang juga Ketua Masyarakat Peduli Sungai Serayu menilai jika benar virus corona menyebar ke seluruh wilayah Tanah Air maka akan mempengaruhi banyak sendi kehidupan masyarakat. Termasuk salah satunya di kegiatan wisata serta bisnis hotel dan retoran.
Bahkan bukan tidak mungkin bakan terjadi chaos mengingat terbatasnya alat, rumah sakit, maupun tim medis. Langkah sigap lewat ragam kebijakan pemerintah dinilai bisa meminimalisir dampak penyebaran corona. "Ini harus menjadi perhatian kita bersama agar juga ikut waspada dan menjaga diri," ujar dia. []
Baca juga:
- Hotel Ronaldo Bantah Jadi Rumah Sakit Tangani Corona
- Hotel untuk Karantina Virus Corona di China Runtuh
- Covid-19, Industri Hotel dan Restoran Rugi Rp 7,7 T