Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan menteri-menteri dari kalangan profesional layak diprioritaskan, karena akan lebih fokus bekerja tanpa memikirkan politik.
Jokowi, kata dia sempat memberi sinyal bahwa porsi untuk menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen.
Kinerjanya total ke Jokowi. Enggak mikir politik.
Namun demikian, lanjut Adi, bisa saja dalam praktiknya komposisi itu bisa berubah. Salah satu alasannya, karena dinamika politik. Beberapa partai oposisi seperti Gerindra, PAN, dan Demokrat perlahan sudah merapat.
"Jika pun komposisinya begitu, mungkin profesional banyak yang diendorse parpol," kata Adi, Rabu 16 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara.
Adi mengatakan masih optimis, menteri dari kalangan profesional, kinerjanya akan total bekerja untuk Jokowi. Sehingga tak memikirkan politik.
"Kinerjanya total ke Jokowi. Enggak mikir politik," kata Adi.
Meski dari kalangan profesional ataupun dari parpol, kata dia, semuanya harus bekerja total untuk Jokowi.
"Yang penting dari parpol atau profesional, total bekerja realisasikan janji politik Jokowi," ujarnya.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Alvara Research Center, publik ternyata memang lebih puas dengan menteri yang berasal dari kalangan profesional.
Mengacu pada hasil survei tersebut, lima peringkat teratas menteri terbaik selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berasal dari kalangan profesional.
"Ini artinya, publik mengakui kinerja dari menteri dengan latar belakang profesional," kata CEO Alvara Reaearch Center Hasanuddin Ali dalam keterangan resmi di Jakarta.
Salah satu nama dari kalangan profesional yang dinilai layak masuk dalam jajaran Kabinet Kerja II adalah Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN). Ia juga pernah menjabat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi.
Analis politik yang juga Direktur Indostrategi Arif Nurul Iman menyebut, ada sejumlah kementerian pada Kabinet Jokowi Jilid II yang harus dikomandani menteri dari kalangan profesional.
Arif menyebut, Menteri ESDM, Menteri keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Jaksa Agung, Mendikbud, Menteri Kesehatan, serta menteri BUMN harus dipilih dari kalangan profesional.
"Menteri-menteri tersebut lebih baik dari kalangan profesional karena jauh dari kepentingan politik," ucapnya.
Menteri Terbaik Jokowi
Tiga menteri Kabinet Kerja I pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendapat kepuasan publik yang tinggi. Hal itu diketahui dari hasil survei tingkat kepuasan publik yang dirilis Alvara Research Center.
Berikut daftar ranking menteri berdasarkan survei kepuasan publik.
- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 91,95 persen
- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebesar 84,07 persen
- Menteri Keuangan Sri Mulyani 83,39 persen
- Menteri Pariwisata Arief Yahya 82,38 persen
- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi 82,14 persen
- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi 81,90 persen
- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara 81,90 persen
- Menristekdikti M Nasir 81,74 persen
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan 81,63 persen
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy 81,32 persen
Untuk informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik kembali untuk periode kedua pada 20 Oktober 2019. Saat ini tengah dipersiapkan nama-nama yang layak masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II. []
