Makassar - Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar Sul-Sel, merupakan salah satu fakultas ternama di kawasan Indonesia Timur bahkan di Pulau Jawa. Tapi, popularitas fakultas ini kini tercoreng oleh ulah oknum mahasiswa yang terlibat dalam kejahatan pembunuhan.
Oknum mahasiswa yang mencoreng nama baik fakultas, kampus hingga ribuan mahasiswa FTI UMI lainnya ini masing-masing berinisial IR, 20 tahun, SA, 20 tahun dan sang eksekutor inisial YD, 19 tahun. Mahasiswa FTI UMI ini terlibat dalam penyerangan berujung tewasnya salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum UMI, Andi Fredy Akirmas alias Andi Lolo.
Citra FTI UMI rusak dan runtuh akibat ulah bar-bar segelintir orang mahasiswa tidak aktif.
Dekan FTI UMI, Dr. Zakir Zabara mengatakan jika ia sangat sangat kecewa dan sedih adanya peristiwa ini. Menurutnya, ditengah upaya dan kerja keras yang dilakukan seluruh sivitas akademika FTI selama ini untuk membangun ekosistem kampus yang baik dan kreatif serta inovatif, kini tercoreng dengan ulah oknum mahasiswa tidak aktif dan tidak pernah muncul di kampus.
"Citra FTI UMI rusak dan runtuh akibat ulah bar-bar segelintir orang mahasiswa tidak aktif dan mahasiswa yang tidak pernah muncul di fakultas untuk kuliah dan mengikuti kegiatan laboratorium serta kegiatan kemahasiswaan lainnya," kata Zakir Zabara, Kamis 14 November 2019 malam.
Dengan penuh kesabaran, Pak De' sapaan akrab Zakir Zabara ini menganggap bahwa kejadian ini merupakan ujian baginya. Meski berat, tapi ia meyakini bahwa dibalik ini semua akan ada hikmah besar dari Allah SWT. Selaku dekan atau pemimpin fakultas, Pak De' mengaku akan bertanggung jawab melakukan pembenahan secara total dan fundamental terhadap pembinaan 2.600 lebih mahasiswa FTI yang aktif saat ini.
"Kalau ada yang salah, maka saya sebagai dekan yang salah, jangan salahkan yang lain," paparnya.
Dekan yang dikenal dekat dengan mahasiswa, Wartawan, Selebgram Makassar, serta pendukung fanatik PSM Makassar ini menegaskan jika dirinya mencintai seluruh mahasiswa, khususnya FTI UMI. Tapi, ia tetap akan zero toleransi terhadap tindakan kekerasan apapun alasan dan latar belakangnya.
"Pasti kami akan tegas menjalankan keputusan dan sikap senat UMI yang di pimpin oleh rektor pada hari ini yaitu pemecatan," tutup Zakir.
Kalau ada yang salah, maka saya sebagai dekan yang salah, jangan salahkan yang lain.
Sebelumnya, pihak kampus Univerisitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar mengambil langkah tegas berupa pemecatan bagi mahasiswa yang terlibat dalam penyerangan berujung tewasnya salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum UMI, Andi Fredy Akirmas alias Andi Lolo.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UMI Makassar Prof. Basri Modding. Dia mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar rapat senat dan menyepakati bahwa mahasiswa yang terlibat dalam aksi penyerangan berujung maut Selasa, 12 November 2019 kemarin, akan dikembalikan kepada orang tuanya.
"Semua mahasiswa yang terlibat dalam penyerangan yang berujung pada kematian akan diberikan sanksi yaitu pengembalian ke orang tua alias dipecat sebagai mahasiswa," tegas Prof Basri kepada Tagar.
AFA alias Ferry, 21 tahun, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulsel, meregang nyawa usai diserang sekelompok orang tidak dikenal (OTK) bersenjata tajam (sajam) saat asyik nongkrong di Cafe Bos, Kampus UMI Makassar, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Selasa 12 November 2019.
Sebelum meninggal dunia, AFA alias Ferry ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Sayangnya, nyawa Ferry tidak bisa diselamat dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit tepat sekitar pukul 18.00 WITA. Ferry meninggal dunia karena mengalami luka robek pada punggung belakang, luka lecet pada lutut dan kaki kiri, akibat sabetan senjata tajam. []
Baca juga:
- Aliansi Mahasiswa Bone Demo di Polrestabes Makassar
- Polisi Siaga di Kampus UMI Makassar
- Mahasiswa UMI Makassar Tewas Diserang OTK