Covid-19, Taiwan Berdayakan Napi Produksi Masker

Para napi tengah bekerja lembur untuk mengejar target produksi masker untuk menangkal virus corona jenis Covid-19.
Taiwan memberdayakan para napi memproduksi masker untuk menangkal virus corona jenis Covid-19. (Foto: scmp.com|AFP)

Jakarta- Di belakang pagar berduri di sebuah penjara Taipei, sekelompok narapidana tengah serius di depan mesin jahit. Mereka tengah bekerja lembur untuk mengejar target produksi masker untuk menangkal virus corona jenis Covid-19 yang menyebabkan 4.294 orang meninggal dunia di seluruh dunia.

Para napi pria ini biasanya diberdayakan untuk memproduksi seragam di kota Taoyuan, Taiwan barat laut. Namun setelah Taiwan juga terpapar virus corona, mereka beralih membuat masker. Ada sekitar 52.000 napi yang dilibatkan untuk memproduksi masker sejak pertengahan Februari.

Mengenakan topeng abu-abu, seorang napi berusia 50 tahun bermarga Yuh mengatakan berupaya dekat dengan keluarganya meskipun beada di balik jeruji. "Mereka secara rutin datang menengok saya. Mereka mengeluh sulit mencari masker karena sudah habis," tutur Yuh seperti diberitakan dari South China Morning Post versi online, Rabu, 11 Maret 2020.

Yuh pun bercerita kalau sekarang diminta untuk menjahit masker. "Setiap kal saya menjahit masker wajah, saya berpikir pada diri sendiri bahwa itu bisa memberikan rasa aman bagi keluar saya," tuturnya.

Narapidana di TaiwanLembaga pemasyarakatan di Taiwan secara rutin mempekerjakan tahanan untuk membuat produk dari makanan hingga pakaian dan sabun. Foto (scmp.com|AFP).

Yuh sudah berada di dalam jeruji selama 10 tahun dari masa hukuman 23 tahun karena terjerat kasus narkoba dan kepemilikan senjata api. Yuh dan para tahanan lainnya yang menjadi sukarelawan bekerja menjahit masker wajah dengan cekatan karena sudah terbiasa memakai mesin jahit. Setelah menjahit kain, mereka dengan hati-hati memotong masker dengan gunting kecil sebelum menyeterika dan mengemasnya. Penjara Taiwan secara rutin mempekerjakan narapidaan untuk membuat produk dari makanan hingga pakaian dan sabun.

Program-program tersebut dirancang untuk mengajarkan ketrampilan praktis kepada napi yang bermanfaat setelah mereka kembali di tengah masyarakat. Dari hasil pekerjaan ini mereka bisa mengumpulkan uang. Topeng hasil karya napi ini dijual dengan harga 83 sen dolar AS dan para napi hanya mendapatkan upah kecil yang bisa mereka pakai di dalam penjara. Seluruh lembaga pemasyarakatan di Taiwan dilibatkan dalam pembuatan masker wajah.

Taiwan sempat terpukul oleh pembelian panik (panic buy) masker sehingga membuat pemerintah memberlakukan penjatahan. Warga merasa penjatahan tiga masker untuk seminggu tidak mencukupi. Produksi massal oleh para napi diharapkan bisa mengatasi kekurangan pasokan masker. Meskipun Taiwan dekat dengan China yang menjadi sumber wabah virus corona, negara dengan penduduk sekitar 24 juta jiwa hanya ada 48 kasus yang terkonfirmasi dengan yang meninggal satu orang.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Inggris Kucurkan Rp 856 Miliar untuk Vaksin Corona
Inggris mengucurkan dana untuk menciptakan vaksin virus Corona atau Covid-19.
Ilmuwan China Sebut Corona Menyebar Sejauh 4,5 Meter, Pakai Masker
Ilmuwan China mengatakan sebaiknya setiap orang, terutama yang menaiki angkutan umum, seperti bus, untuk memakai masker. Kenapa?
Khawatir Corona, Seluruh Wilayah Italia Dikarantina
Pemerintah Italia mengumumkan langkah luar biasa untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis Covid-19.