Jakarta – Melalui Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, disampaikan perkembangan terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia sampai tanggal 5 April 2020 pukul 12.00 WIB yang disampaikan melalui konferensi pers di Graha BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang juga jadi pusat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, 5 April 2020.
Dalam 24 jam terakhir disebutkan ada penambahan 181 kasus positif Covid-19 berdasarkan uji laboratorium sehingga jumlah kasus kumulatif Covid-19 sejak tanggal 2 Maret 2020 sampai 5 April 2020 pukul 12.00 WIB sebanyak 2.273.
Selain itu ada tambahan kasus sembuh 14 sehingga jumlah kasus pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 164. Sedangkan kematian bertambah 7 sehingga jumlah kematian 198.
Dengan penemuan kasus-kasus baru Covid-19, menurut Yuri, menjadi bukti bahwa penularan virus corona antar penduduk masih terjadi. Hal ini terjadi antara lain karena banyak warga yang tidak mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah dari rumah.
Ketika di luar rumah pun banyak warga yang tidak mematuhi aturan jaga jarak (physical distancing) dan tidak memakai masker. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam teleconference dengan Wapres Ma’ruf Amin, 3April 2020, mengungkapkan kasus seorang perantau pulang ke kampung. Orang tuanya tertular Covid-19 yang akhirnya sakit stroke. Ada lagi seorang suami tertular Covid-19 ketika istrinya pulang kampung dari Jakarta. Menurut si suami istrinya bekerja di Jakarta.
Itulah sebabnya Ridwan Kamil mengaku kesulitan memetakan penyebaran Covid-19 di wilayahnya jika warga Jabar yang ada di kota-kota besar, terutama Jakarta dan Bogor-Tangerang-Depok-Bekasi pulang kampung. Dia berharap ada jalan keluar agar pemudik tidak jadi mata rantai penyebaran Covid-19 di Jabar.
Yuri mengingatkan sesuai dengan anjuran WHO agar semua warga memakai masker kain. Pemakaian masker maksimal empat jam, setelah itu dicuci. Tentu saja selalu mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir. []