Jakarta - Munculnya kasus baru infeksi Covid-19 memicu kekhawatiran dan ketakutan banyak negara terhadap gelombang kedua virus mematikan itu. Terutama negara-negara yang berhasil mengendalikan pandemi dan bergerak maju untuk membuka kembali perekonomiannya yang babak belur.
Beberapa negara di Asia yang telah melonggarkan penguncian atau lockdown dan memulai kembali aktivitas ekonomi khawatir akan terjadinya peningkatan kasus gelombang kedua, termasuk Korea selatan, Jepang dan Australia. Seperti diberitakan dari portal South China Morning Post, Minggu, 21 Juni 2020, pada bulan lalu, negara-negara ini melaporkan wabah baru yang jumlahnya mencapai puluhan.
Negara yang paling berisiko terkena gelombang kedua adalah yang mengalami kasus penularan lokal yang berkelanjutan.
Baca Juga: Dekati AS, Satu Juta Warga Brazil Positif Covid-19
Ibu kota negara menjadi media penularan virus paling besar karena tingginya lalu lintas pergerakan manusia. Di China, wabah Covid-19 gelombang kedua terkonsetrasi di Beijing, dengan sedikitnya 184 kasus baru dilaporkan sejak pekan lalu. Hal itu terjadi ketika pihak berwenang membatalkan sejumlah penerbangan domestik, melarang perjalanan keluar dan memberlakukan lagi sebagian penguncian.
Untuk penyebaran gelombang kedua, kalangan ahli umumnya setuju bahwa pemerintah daerah tampaknya lebih siap setelah pengalaman substantif mereka dalam menangani awal pandemi. Namun mereka mengingatkan bahwa tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga kewaspadaan dan memastikan bahwa kelompok-kelompok kecil terkendali dengan cepat sehingga berubah menjadi infeksi yang lebih besar dan tidak terkendali.
Paul Ananth Tambyah, President Asia-Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection mengatakan negara dan komunitas yang paling berisiko terkena gelombang kedua adalah mereka yang mengalami kasus penularan lokal yang berkelanjutan, dengan jumlah harian dalam ratusan atau ribuan. “Meskipun dapat dikatakan bahwa ini masih merupakan ujung dari gelombang pertama, kemungkinan ada banyak rantai transmisi di negara-negara yang belum terputus,” katanya.
Negara-negara dengan infeksi tinggi yang disinggung oleh Tambyah termasuk India. Pada Jumat, 19 Juni 2020, tercatat ada 13.586 kasus baru yang merupakan angka tertinggi dalam satu hari. Total kasus Covid-19 di India mencapai 380.532 orang, tertinggi keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, Brasil dan Rusia, dengan korban tewas mencapai 12.573.
Negara-negara yang telah mengatasi gelombang pertama Covid-19 sekarang bersiap untuk membendung munculnya gelombang kedua.
Di negara tetangga, Pakistan tercatat ada 136 kematian baru sehingga total menjadi menjadi 3.229 dan infeksi keseluruhan menjadi 165.062.
Di Indonesia, negara ini telah meningkatkan rapid test untuk memenuhi target Presiden Joko Widodo sebanyak 20.000 per hari. Indonesia melaporkan 1.331 infeksi baru pada hari Kamis, 18 Juni 2020, peningkatan harian terbesar sejak awal wabah, sehingga total kasus menjadi 42.762.
Dalam tanda yang paling jelas bahwa pandemi ini akan tetap ada. Negara-negara yang telah mengatasi gelombang pertama sekarang bersiap untuk membendung munculnya gelombang kedua.
Korea Selatan melaporkan tambahan 49 kasus baru Covid-19 pada Jumat, termasuk 32 infeksi lokal, sehingga keseluruhan menjadi 12.306. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, jumlah kasus baru ini menurun dibandingkan tiga minggu lalu yang mencapai 59. Dari kasus-kasus yang ditransmisikan secara lokal, 26 dilaporkan di daerah padat penduduk Seoul dan daerah metropolitan terdekat.
Simak Pula: China Sebut Kasus Baru Covid-19 Berasal dari Eropa
Di Jepang, pejabat di Tokyo mengkonfirmasi 41 kasus infeksi baru Covid-19. Ini membuat total kasus di Jepang menjadi 5.674. []