Covid-19 Dunia Jumlah Kasus Positif Lebih 11 Juta

Negara-negara tidak tanggap pandemi kini jadi ‘neraka’ corona yang laporkan banyak kasus Covid-19 sehingga jumlahnya lebih 11 juta yaitu 11.001.023
Jabra, gadis cilik berusia tujuh tahun, dia tinggal di Sana, Yaman. Dia belajar cara yang benar untuk mencuci tangannya dan bagaimana mencegah penyebaran virus corona dengan memakai masker. (Foto: news.un.org/© UNICEF).

Jakarta – Ketika di beberapa negara kegembiraan warganya mulai jadi bagian dari kehidupan sehari-hari karena lockdown dibuka, termasuk di Indonesia yang melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pandemi virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) seakan tak terbendung. Laporan situs independen, worldometer, tanggal 3 Juli 2020, pukul 14.37 WIB, jumlah kasus Covid-19 seluruh dunia lebih 11 juta yaitu 11.001.023 dengan 524.406 kematian dan 6.162.463 sembuh.

Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) melaporkan jumlah kasus Covid-19 dunia sebanyak 10.533.779 (2 Juli 2020). Sedangkan Johns Hopkins University melaporkan jumlah kasus Covid-19 global sebanyak 10.836.500 (2 Juli 2020 waktu WIB).

Jumlah fantastis ini terjadi karena laporan kasus harian dari banyak negara terus naik, seperti Brasil dan Amerika Serikat (AS) setiap hari melaporkan kasus baru lebih 20.000. Selain itu puluhan negara lain melaporkan kasus harian lebih dari 1.000. Worlometer melaporkan jumlah kasus secara real time dengan link ke negara bersangkutan dari 213 negara dan teritori serta 2 kapal pesiar mewah.

Negara-negara dengan kasus Covid-19 di atas 100.000, yaitu:

(1).Amerika Serikat 2.837.189

(2).Brasil 1.501.353

(3).Rusia 667.883

(4).India 627.168

(5).Spanyol 297.183

(6).Peru 292.004

(7).Chili 284.541

(9).Inggris 283.757

(0).Italia 240.961

(10).Meksiko 238.511

(11).Iran 232.863

(12).Pakistan 221.896

(13).Turki 197.608

(14).Arab Saudi 197.608

(15).Jerman 196.717

(16).Afrika Selatan 168.061

(17).Prancis 166.378

(18).Bangladesh 153.277

(19).Kolombia 106.110

(20).Kanada 104.772

Ketika virus corona merebak di Wuhan, China, akhir Desember 2019, banyak negara yang abai. Bahkan, beberapa kepala negara dan pejabat tinggi sesumbar tentang pandemi virus corona baru. Lihat saja Presiden AS, Donald Trump, yang mengatakan tidak ada kesempatan bagi virus corona menginfeksi warganya. Tapi, apa yang terjadi kemudian? AS jadi episentrum setelah Italia dan Spanyol. Sampai sekarang Negeri Paman Sam itu bercokol di puncak pandemi global dengan kasus 2.837.189. Kematian karena Covid-19 juga terbanyak di AS dengan jumlah 131.485.

Sedangkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sesumbar negaranya bisa menghadang laju penyebaran virus corona. Tapi, fakta menunjukkan Neger Beruang Merah itu justru jadi episentrum Covid-19 di Eropa dengan jumlah kasus 661.165l Ini menempatkan Rusia di peringkat ke-3 dunia dan peringkat ke-1 di Eropa.

Lalu Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang juga anggap remeh dengan mengatakan infeksi virus corona hanya ‘flu ringan’ sehingga tidak lebih parah dari flu. Namun, catatan menunjukkan Negeri Samba itu jadi episentrum baru Covid-19 di Amerika Selatan (Latin) dengan kasus 1.501.353. Kematian karena Covid-19 di Brasil terbanyak kedua di dunia setelah AS yaitu sebanyak 61.990. Brasil ada di peringkat ke-2 dunia.

ilus2 covid 11 jutaSebaran Covid-19 di seluruh dunia. (Foto: coronavirus.jhu.edu).

Tampaknya, pernyataan beberapa kalangan di awal pandemi yang menyebutkan China akan jadi ‘neraka’ corona dan selanjutnya Korea Selatan (Korsel) yang jadi episentrum membuat banyak negara lalai. Tidak menyiapkan diri menghadapi ancaman pandemi.

Sebaliknya, China dan Kosel menjalankan program yang sistematis dalam menangani ancaman pandemi virus corona. China melakukan lockdown di beberapa kota dan menjalankan tes Covid-19 secara nasional. Hasilnya, data terakhir menunjukkan China disalip 21 negara dalam jumlah Covid-19. Dengan kasus 83.542. China ada di peringkat ke-22 dunia.

Korsel pun cekatan. Dua hari setelah otoritas China melaporkan pandemi virus di Wuhan ke Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) Negeri Ginseng itu jalankan tes Covid-19 secara massal dengan sistematis melalui 633 outlet di seluruh negeri sejak tanggal 2 Januari 2020. Kasus pertama di Korsel justru terdeteksi 20 Januari 2020 pada seorang jemaat rumah ibadat. Tes terhadap jemaat rumah ibadat itu kemudian menemukan 200 anggotanya positif Covid-19. Laporan worldometer terakhir menunjukkan 62 negara melampaui Korsel dalam jumlah kasus. Korsel melaporkan 12.904 kasus yang menempatkan negeri ini di peringkat ke-63 dunia.

Vietnam jadi negara yang berhasil ‘hadang’ pandemi karena tidak ada kematian karena Covid-19 di negeri ini. Ketika virus merebak di Wuhan otoritas Vietnam menutup semua perbatasn dan menghentikan penerbangan. Tracing dilakukan secara massal sampai ke orang terakhir yang kontak dengan pengidap Covid-19. Pelacakan sampai buntu juga dilakukan terhadap warga yang baru pulang dari China dan negara lain. Isolasi dilakukan secara ketat selama 14 hari bagi warga dan pendatang yang menunjukkan gejala. Dengan langkah ini kasus di Vietnam sebanyak 355 yang menempatkan negara itu di peringkat ke-156 dunia.

Kasus virus corona pertama di luar China terdeteksi di Bangkok, Thailand, pada seorang perempuan berumur 61 tahun, pelancong asal Wuhan dengan keluhan demam, panas dan sakit tenggorokan pada 13 Januari 2020. Negeri Gajah Putih itu pun langsung menghentikan penerbangan dalam menjalakan lockdown serta tes. Hasilnya, kasus di Thailand dilaporkan 3.179 dengan 58 kematian dan 3.059 sembuh. Thailand ada di peringkat ke-96 dunia.

Bagaimana dengan Indonesia? Sama seperti negara-negara lain dengan kasus Covid-19 yang meledak karena sangat terlambat mengantisipasi ancaman pandemi. Bahkan, sebelum kasus terdeteksi tidak ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah. Pakar dan pemerintah terlibat debat berkepanjangan di media, terutama TV. Ada pula pejabat yang keluarkan pernyataan nyeleneh dengan meremehkan ancaman pandemi virus corona. Kasus pertama baru diumumkan pemerintah tanggal 2 Maret 2020 ketika pandemi di banyak negara sudah merebak. Laporan terakhir menunjukkan kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 59.394 yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-29 dunia. []

Berita terkait
Kasus Covid-19 Seluruh Dunia Sudah Lebih 10,5 Juta
Hanya dalam tiga hari jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia bertambah 501.142 sehingga tanggal 1 Juli 2020 jumlah kasus global 10.501.193
Jumlah Kematian Covid-19 Dunia Tembus Angka 500.000
Laporan kematian karena Covid-19 menunjukkan bahwa jumlah kematian secara global sudah tembus angka 500.000 yaitu 500.608
Jumlah Kasus Covid-19 Dunia Tembus Angka 10 Juta
Hanya dalam hitungan 181 hari sejak kasus pertama dilaporkan ke WHO, jumlah kasus Covid-19 dunia sudah tembus angka 10.000.000 yaitu 10.000.051
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi