Corona, Reksa Dana Proteksi Pilihan Aman Investasi

Penyebaran virus corona Covid-19 berdampak terhadap perekonomian. Di tengah penurunan kinerja pasar modal, reksa dana menjadi pilihan investasi.
Ilustrasi investasi reksa dana. (Gambar: Ist)

Jakarta - Penyebaran wabah virus corona Covid-19 di Indonesia berdampak buruk terhadap perekonomian. Sejumlah sektor usaha terkena imbas, termasuk pasar modal, bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok hingga 5 persen. Namun di tengah penurunan kinerja pasar modal, masih ada beberapa produk reksa dana baru yang bermunculan.

Perusahaan jasa penyedia informasi dan riset, PT Infovesta Utama mengemukakan bahwa reksa dana terproteksi menjadi yang paling banyak diterbitkan di tengah penyebaran Covid-19. Hal ini karena reksa dana jenis itu merupakan pilihan investasi paling aman.

Proteksi atas nilai investasi memberikan rasa aman kepada investor

Disebutkan bahwa, periode Januari-Maret jumlah penerbitan reksa dana terproteksi mencapai sebanyak 26 produk baru. "Reksa dana terproteksi memberikan proteksi atas nilai investasi awal, jika pemegang unit penyertaan memegang reksa dana tersebut hingga pada tanggal jatuh tempo," jelas manajemen PT Infovesta Utama, sepeti diktuip dari Antara, Senin, 30 Maret 2020.

CoronaVirus corona Covid-19 telah menjadi pandemi, menyerang nyaris seluruh penduduk bumi. (Ilustrasi: Tagar/Aan Febriansyah)

Proteksi atas nilai investasi itu, menjadi menarik bagi para investor karena memberikan rasa keamanan di tengah ketidakpastian pasar.

"Apalagi reksa dana terproteksi juga membagi hasil investasi dalam bentuk dividen secara periodik sehingga memberikan likuiditas kepada investor dan membuat imbal hasil menjadi lebih terukur.

Untuk itu, kata penjelasan manajemen, reksa dana terproteksi dapat menjadi alternatif di tengah dampak negatif virus corona apalagi diikuti dengan tren penurunan tingkat suku bunga.

"Akan tetapi, kedepannya reksa dana terproteksi masih akan menghadapi tantangan yang disebabkan oleh kebijakan perpajakan bunga obligasi di tahun 2021 menjadi 15 persen dari lima persen" katanya.

Sementara itu tercatat, penerbitan reksa dana pendapatan tetap pada periode Januari-Maret 2020 sebanyak empat produk baru, reksa dana penyertaan terbatas sebanyak dua produk baru.

Kemudian, reksa dana campuran, reksa dana saham, dan pasar uang pada periode Januari-Maret 2020 masing-masing sebanyak enam produk baru. Dan, reksa dana exchanged trade fund (ETF) sebanyak tiga produk baru.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Sri Mulyani Bahas Kestabilan Ekonomi di Tengah Corona
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membahas kestabilan ekonomi di tengah wabah Covid-19 atau virus corona, agar Indonesia tidak krisis.
Corona Bikin Ekonomi Lesu, Apa Perlu Lockdown?
Pengamat transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno mengomentari kebijakan social distancing pemerintah akibat corona.
Putus Wabah Corona, Jokowi Pertimbangkan Darurat Sipil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Darurat Sipil masuk opsi untuk menanggulangi corona.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.