Corona Bikin Karyawan Hotel di Bandung Dirumahkan

Saya sehari dibayar Rp 130ribu, kalo saya tidak dipekerjakan selama 10 hari kedepan artinya saya ilang 1,3 juta dari penghasilan saya biasanya
Ilustrasi Virus Corona. (Foto: Pixabay/Thor_Deichmann)

Bandung - Himbauan pemerintah agar masyarakat tidak melakukan bepergian atau keluar rumah untuk sementara waktu merupakan langkah yang baik guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 saat ini.

‌Namun, tidak semua niat baik berdampak baik untuk banyak orang, Seorang pekerja, Mulyana, 30 tahun, yang bekerja di salah satu hotel ternama di Kota Bandung, Jawa Barat, mengaku terpaksa tak memiliki penghasilan untuk sementara waktu karena kebijakan perusahaannya yang memberhentikan sementara dirinya dan beberapa rekannya lantaran mengikuti anjuran pemerintah guna memutus penyebaran Covid-19 saat ini.

‌Selain itu sepinya pengunjung hotel menjadi alasan pihak manajemen untuk memberhentikan sementara para pegawai terutama bagi pegawai yang belum berstatus pegawai tetap .

‌"Kita 'kan pekerja harian atau disebut DW, nah karena hotel sekarang sepi karena pemerintah akan keluarkan larangan masyarakat bepergian, akhirnya kita lah diberhentikan sementara sampai batas waktu yang belum tau sampai kapan," kata Mulyana

Menurutnya langkah pemerintah memang sudah tepat untuk menghimbau masyarakat agar tidak bepergian jika bukan terkait hal yang sangat penting guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 namun dirinya berharap agar pemerintah juga memikirkan atau memberi solusi terkait pada masyarakat saat mengeluarkan kebijakan.

"Saya sehari dibayar 130 ribu rupiah, kalo saya tidak dipekerjakan selama 10 hari kedepan artinya saya kan ilang 1,3juta dari penghasilan saya, sedangkan untuk keluarga di rumah kan masih harus tetap jalan terus, saya bukan masalahin kebijakan pemerintah tapi alangkah baiknya pemerintah juga mencarikan solusi terkait masalah itu, yang pengen libur kan bukan kita, istilahnya kita dipaksa libur juga dipaksa kehilangan penghasilan," ujarnya.

Jika dibandingkan dengan Pegawai Negeri Sipil ataupun aparatur pemerintah lainnya yang tetap mendapatkan penghasilan setiap bulannya meski mereka bekerja dirumah, jelas ini situasi yang sangat tidak adil menurutnya.

Ya kalo patokannya PNS mereka kan libur juga tetap dibayar yang di rumah tetap makan , penghasilan gak berkurang jadi mereka sih tinggal ikutin aja anjuran pemerintah, kalo kaya kita kan beda ," jelasnya, Kamis, 19 Maret 2020.

Meski demikian, Mulyana mengaku siap mengikuti instruksi dari pemerintah jika itu memang demi kepentingan masyarakat yang lebih luas.

"Saya siap dukung kebijakan pemerintah jika memang itu untuk kepentingan orang banyak, dokter aja pada berkorban, semoga pengorbanan kami juga bermanfaat juga saya doakan agar yang saat ini sedang sakit segera diberikan kesembuhan, dan masalah penyakit ini segera selesai," tutupnya. []

Berita terkait
7 Warga Jabar Positif Corona, Wagub Tak Ingin Ponpes Libur
Walaupun di Jawa Barat ada 7 warga positif corona, Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum berharap tidak ada instruksi meliburkan pondok pesantren.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.