Corona, 4.000 Pelajar di Singapura Masih Sekolah

Lebih dari 4.000 siswa di Singapura masih masuk sekolah di tengah merebaknya pandemi virus corona Covid-19.
Siswa Sekolah Dasar Innova menyelesaikan tugas belajar berbasis rumah di sekolah. Sekitar 4.000 pelajar di Singapura masih masih sekolah di tengah pandemi virus corona Covid-19 (Foto: Ang Hwee Min|Channel News Asia).

Singapura - Lebih dari 4.000 siswa sekolah dasar, junior, dan menengah di Singapura masih masuk sekolah di tengah pandemi virus corona Covid-19. Liew Wei Li, Direktur Sekolah di Kementerian Pendidikan (MOE) mengatakan, angka tersebut merupakan satu persen dari total pelajar di sekolah dasar, junior, dan menengah di Singapura.

Sekolah-sekolah di Singapura akan diliburkan selama sekitar satu bulan dari 8 April hingga 4 Mei.

"Mereka ini yang orangtuanya bekerja di layanan-layanan penting dan tidak memilik pengaturan perawatan alternatif atau mereka yang mungkin membutuhkan dukungan pelajaran tambahan seperti akses ke perangkat digital atau keterlibatan tatap muka secara teratur," ucap Liew seperti diberitakan dari Channel News Asia, Senin, 20 April 2020.

Tingkat kehadiran pegawai tetap minimal, hanya untuk mendukung aktivitas belajar para siswa.

Baca Juga: Lima Karyawan McDonald's Singapura Positif Corona 

Liew menyebutkan, sekolah-sekolah ini akan tetap buka dengan berbagai langkah pencegahan seperti jaga jarak fisik (physical distancing). "Namun tingkat kehadiran pegawai tetap minimal, hanya untuk mendukung aktivitas belajar para siswa," tuturnya.

Sekitar 10.000 anak prasekolah, atau lima persen dari total anak yang terdaftar di prasekolah, memanfaatkan layanan pra-sekolah yang terbatas selama periode pembatasan sosial ini, kata Badan Pengembangan Anak Usia Dini (ECDA) pada Kamis lalu, 16 April 2020. 

10.000 anak-anak itu tersebar di lebih dari 1.200 lembaga pendidikan pra sekolah di Singapura. Beberapa dari mereka memerlukan layanan pendidikan terbatas hanya pada hari atau periode tertentu.

Corona SingapuraWarga membeli persediaan mi instan setelah Singapura meningkatkan peringatan wabah virus korona menjadi oranye, di sebuah supermarket di Singapura, Sabtu, 8 Februari 2020. (Foto: Antara/Edgar Su)

Sebelumnya Perdana Menteri, Lee Hsien Loong mengumumkan pada 3 April bahwa sekolah-sekolah akan diliburkan selama sekitar satu bulan dari 8 April hingga 4 Mei. Hal ini sebagai bagian dari langkah-langkah jarak sosial yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Siswa di semua tingkatan sejak itu bergeser ke pembelajaran berbasis rumah penuh. Lembaga-lembaga pendidikan seperti pra-sekolah, taman kanak-kanak, dan pusat-pusat perawatan juga diliburkan sementara.

Simak Pula: Singapura Bantu Indonesia Sediakan Sanitizer dan APD 

Menteri Pendidikan Singapura, Ong Ye Kung mengatakan di parlemen pada awal April bahwa MOE telah meminjamkan sekitar 3.300 perangkat kepada siswa setelah pengumuman pembelajaran berbasis rumah selama pandemi virus corona mencakup tablet dan laptop

Menjawab pertanyaan anggota parlemen saat itu yang meminta kepastian bahwa siswa memiliki akses komputer dan internet untuk belajar dari rumah, Ong mengatakan, lebih dari 200 dongle siap dipinjamkan untuk para siswa agar bisa belajar dengan efisien. []

Berita terkait
WNI Positif Corona di Singapura Tembus 19 Orang
Pasien positif virus corona berkewarganegaraan Indonesia (WNI) di Singapura melonjak menjadi 19 orang.
Singapura Bikin Aplikasi Pelacak Virus Corona
Pemerintah Singapura meluncurkan aplikasi yang memungkinkan mengidentifikasi mereka yang kontak dengan orang yang positif terinfeksi virus corona.
Banyak WNI Batal Berobat ke Singapura Takut Corona
Banyak warga negara Indonesia yang membatalkan pergi berobat ke Singapura karena khawatir dengan merebaknya virus corona.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.