Jakarta - Negara yang kuat, sehat, tidak terjadi begitu saja. Begitu pula dengan Indonesia. Negara kuat, sehat, apabila rakyatnya mau bersatu, kompak membelanya. Membela dalam arti sesungguhnya, bukan berhenti pada kata-kata. Membela Indonesia pada zaman modern ini tidak perlu mengangkat senjata seperti pada zaman penjajahan. Tidak perlu berdarah-darah dengan taruhan kehilangan nyawa.
Membela Indonesia pada masa kini adalah dengan membiasakan diri melakukan hal-hal yang pada ujungnya membuat ekonomi negara ini tumbuh kuat, membuat persatuan bangsa ini semakin kokoh.
Di antaranya berikut ini ciri-ciri orang Indonesia mencintai negaranya, membela negaranya.
Kebiasaan Pertama
Membiasakan diri belanja produk dalam negeri, produk buatan anak negeri. Bukan produk impor, produk buatan asing. Produk dalam negeri misalnya barang-barang yang dihasilkan pelaku usaha mikro kecil menengah. Belanja kebutuhan pokok di toko atau warung terdekat rumah supaya ekonomi lingkungan berputar, bertumbuh dari waktu ke waktu. Belanja sayur-mayur, daging, di pasar tradisional dekat rumah. Belanja beras, sayur-sayuran, ikan, daging, yang dihasilkan petani atau peternak Indonesia.
Kebiasaan Kedua
Membiasakan diri berobat di rumah sakit dalam negeri, bukan di luar negeri, rumah sakit yang dibangun anak bangsa ini. Untuk sakit ringan, berobat ke pusat kesehatan masyarakat atau klinik terdekat rumah.
Kebiasaaan Ketiga
Membiasakan diri melakukan perjalanan ke tujuan wisata di dalam negeri, bukan di luar negeri. Tempat wisata menarik terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Kebiasaan Keempat
Pada zaman digital sekarang ini nyaris semua orang tahu apa itu media sosial; Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, dan lain-lain. Bangga memamerkan tiga kebiasaan tersebut di atas dengan niat menginspirasi orang-orang sekitar dan masyarakat seluas mungkin agar mencintai Indonesia. Cinta yang sesungguhnya.
Kebiasaan Kelima
Mempelajari sejarah bagaimana Indonesia ini dibangun pada awal mula. Memahami cara berpikir para pendiri negara ini. Mengapa negara ini memilih ideologi Pancasila, apa itu konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, kenapa slogannya Bhineka Tunggal Ika, kenapa bentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan memahami ini, orang Indonesia ketika berselancar di media sosial, di internet, membaca tulisan kelompok teroris, tidak akan tergelincir, tidak akan terpengaruh. Akan tahu bahwa itu sesat. Tidak ada agama apa pun membenarkan tindak kekerasan, meneror, membunuh. Tidak ada.
Kebiasaan Keenam
Anda bisa menambahkan sendiri, kebiasaan-kebiasaan lain yang berujung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, pada kokohnya kedamaian dalam kehidupan sehari-hari, merayakan keragaman dalam pengertian yang dalam bahwa dalam hidup ini tidak ada yang perlu dibela mati-matian. Nilai-nilai kemanusiaan di atas segalanya.
Membela Indonesia dengan cara-cara di atas bukan berarti anti segala hal yang berkaitan dengan asing atau luar negeri. Utamakan Indonesia, setelah selesai, baru menengok ke luar. Kalau yang dibutuhkan di Indonesia tidak ada, baru ke luar. Indonesia nomor satu dalam pikiran dan tindakan. Merah putih mengakar kuat dalam dada.