China-AS Hampir Selesaikan Fase 1 Kesepakatan Dagang

China dan Amerika Serikat (AS) hampir menyelesaikan beberapa bagian fase 1 dari perjanjian kesepakatan dagang
Presiden China, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump.(Foto:Ist)

Jakarta – Perwakilan dari Amerika Serikat (AS) dan China hampir menyelesaikan fase 1 dari perjanjian perdagangan setelah pembicaraan telepon tingkat tinggi yang terjadi pada Jum’at lalu. Kantor Perwakilan Perdagangan AS dan Kementerian Perdagangan China menyebutkan jika mereka sedang dalam pembicaraan untuk melanjutkan tahapan tersebut. “Mereka membuat kemajuan dalam isu-isu spesifik dan kedua belah pihak hampir menyelesaikan beberapa bagian dari perjanjian. Diskusi akan berlangsung pada tingkat wakil dan deputi dalam waktu dekat,” jelas sebuah pernyataan yang diberitakan Reuters, Senin, 28 Oktober 2019.

Washington dan Beijing sedang bekerja keras untuk menyepakati perjanjian perdagangan fase 1 yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada 11 Oktober silam. Trump berharap bisa menandatangani kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping bulan depan pada pertemuan puncak yang akan dihelat di Chili. Namun pembahasan fase 1 tidak mencakup soal tuduhan AS tentang peretasan China ke perusahaan dan agen pemerintah AS, subsidi negara, serta dugaan dumping produk China dengan harga lebih rendah di pasar global.

Dalam pernyataan terpisah yang diunggah pada situs web Kementerian Perdagangan China pada Sabtu pagi, Beijing mengkonfirmasi konsultasi teknis pada beberapa bagian dari perjanjian perdagangan pada dasarnya sudah selesai. Produk pertanian menjadi topik pokok dalam diskusi kedua negara tersebut.

Kementerian Perdagangan China mengatakan kedua belah pihak mengkonfirmasi jika AS akan mengimpor produk unggas dan ikan lele dari China. Sementara China akan mencabut larangan unggas milik AS. Beijing ingin Amerika Serikat membatalkan beberapa tarif impor Tiongkok, seperti diberitakan Reuters jika hal tersebut merupakan imbalan atas janji untuk meningkatkan pembelian komoditas AS seperti kedelai.

Posisi1Donald Trump (Foto: dw.com)

Pada bulan ini, Trump sepakat untuk membatalkan kenaikan tarif impor produk China yang semula dijadwalkan pada 15 Oktober yang diperkirakan mencapai 250 miliar dolar AS. Keputusan Trump ini sebagai bagian dari perjanjian tentatif pembelian produk pertanian, peningkatan akses ke pasar layanan keuangan China, peningkatan perlindungan hak kekayaan intelektual dan pakta mata uang.

Sebelum Trump menjadi presiden, impor produk AS termasuk pertanian ke China naik tiga kali lipat menjadi 25,2 miliar dolar AS pada 2016. Namun turun menjadi 13,2 miliar pada 2018 setelah AS menetapkan tarif ratusan miliar dolar AS untuk barang-barang China.  

Beberapa pakar perdagangan China menyatakan bahwa penyelesaian kesepakatan perdagangan fase 1 bisa meningkatkan insentif bagi China untuk bernegosiasi lebih lanjut. “Pembicaraan AS-China berubah sangat cepat dari panas ke dingin, tetapi semakin lama untuk menyelesaikan Fase 1 yang mudah, semakin sulit untuk membayangkan terobosan fase 2,” kata Derek Scissors dari American Enterprise Institute di Washington seperti dilansir dari Reuters.

(Dimas Wijanarko)

Berita terkait
Pebisnis Optimistis Perang Dagang AS-China Mendingin
Perundingan yang dilakukan para negosiator utama China-AS diyakini oleh kalangan pebisnis bisa mendinginkan ketegangan perang dagang
Perang Dagang Picu Perlambatan Ekonomi Global
Konflik perdagangan AS-China akan berdampak pada perlambatan ekonomi global yang secara substantif melemahkan aktivitas manufaktur dan Investasi
Perang Dagang, Huawei Tetap Rilis Smartphone Android
Huawei merilis produk terbaru Nova 5T dengan sistem android, meski dilarang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.