China Ingin Jalin Hubungan Lebih Erat dengan Amerika

Seorang penasihat kebijakan luar negeri China katakan negara itu ingin hubungan yang lebih erat dengan AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden
Yang Jiechi saat berpidato di hadapan Komisi Nasional AS untuk Hubungan Amerika Serikat-China, 2 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com)

Beijing – Seorang penasihat kebijakan luar negeri China mengatakan negara itu menginginkan hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, seraya mengatakan Washington harus “secara efektif menghormati sikap dan keprihatinan China tentang masalah Taiwan”.

Kepala Kantor Urusan Luar Negeri Partai Komunis yang berkuasa, Yang Jiechi, mengatakan kedua belah pihak akan memiliki sejumlah perbedaan pandangan tetapi tidak boleh membiarkan perbedaan-perbedaan itu merusak hubungan.

Dalam pidatonya, 2 Februari 2021, di hadapan Komisi Nasional AS untuk Hubungan Amerika Serikat-China, Yang melanjutkan nada positif yang diambil China terhadap pemerintahan baru AS menyusul ketegangan yang meningkat di bawah mantan Presiden Donald Trump.

biden dan xiFile foto 4 Desember 2013, Presiden China Xi Jinping, kanan, berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS, Joe Biden, saat mereka berpose untuk foto di Aula Besar Rakyat di Beijing, China (Foto: voanews.com/AP)

Hubungan AS dan China jatuh ke titik terendah baru di bawah pemerintahan Trump terkait perselisihan perdagangan, HAM dan Taiwan, sebuah pulau yang berpemerintahan sendiri yang diklaim China sebagai wilayahnya dan diancam akan dikendalikan oleh kekuatan militernya.

“China dan Amerika Serikat adalah dua negara besar dengan sejarah, budaya, dan sistem yang berbeda, sehingga memiliki perbedaan dalam beberapa masalah. Sangat penting untuk mengontrol perbedaan-perbedaan itu dengan benar dan tidak membiarkan perbedaan-perbedaan itu mengganggu perkembangan hubungan bilateral secara keseluruhan, '' kata Yang dalam percakapan yang direkam itu.

“Amerika Serikat harus memenuhi komitmennya kepada Beijing untuk mematuhi prinsip satu-China, dan secara efektif menghormati sikap dan perhatian China terhadap masalah Taiwan,'' kata Yang.

Nada positif yang disampaikan Yang memicu persepsi bahwa para pemimpin China mengharapkan awal yang baru dalam hubungan Beijing dengan Washington, meski perselisihan yang mendalam tetap ada.

propaganda chinaSeorang pria berdiri di depan koran Global Times yang menampilkan foto Gedung Capitol AS. Koran itu dipajang di sebuah toko di Beijing, China, 21 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

AS menekan China dalam masalah perdagangan, kekayaan intelektual dan kebijakan terhadap Tibet, minoritas Muslim di Xinjiang, dan Hong Kong. China membenci dukungan AS untuk Taiwan dan kehadiran militer AS di Laut China Selatan yang menurutnya sebagai usaha AS untuk mengekang pertumbuhan China.

Linda Thomas-Greenfield, calon Presiden Biden untuk Duta Besar AS di PBB, pekan lalu menyebut China sebagai “musuh strategis” yang mengancam dunia dan menyatakan penyesalan atas pidato yang disampaikannya pada 2019 yang memuji inisiatif China di Afrika dan tidak menyebutkan pelanggaran HAM yang dilakukan China (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Amerika dan China Mungkin Akan Bertemu di Singapura
Presiden Joe Biden mungkin akan mengadakan pertemuan dengan mitra mereka dari China pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Singapura Mei 2021
Sekjen PBB Mendesak Agar Amerika dan China Perbaiki Hubungan
Sekjen PBB, Antonio Guterres, desak agar China dan AS "menata ulang" hubungan antar keduanya dan sarankan bekerja sama untuk kepentingan dunia
Yaman, Rusia dan China Jadi Prioritas Utama Menlu Amerika
Menlu AS, Antony Blinken, mengatakan masalah di Yaman, Rusia dan China jadi prioritas utama yang akan ditanganinya sebagai Menlu AS
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.