China dan Filipina Rundingkan Beting di Laut China Selatan yang Disengketakan

Wakil Menteri Luar Negeri China, Chen Xiaodong, bertemu dengan mitranya dari Filipina, Maria Theresa Lazaro di Beijing
Gambar dari tangkapan video yang dirilis Penjaga Pantai Filipina tampak kapal Penjaga Pantai China (kiri) bertabrakan dengan kapal Penjaga Pantai Filipina BRP Teresa Magbanua di dekat Sabina Shoal di Laut Cina Selatan, 31/8/2024. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Beijing, China - China pada Rabu (11/9/2024) mengatakan, telah mengadakan pembicaraan tingkat tinggi yang “terbuka” dengan Filipina, mengenai masalah Laut China Selatan, khususnya mengenai terumbu karang yang disengketakan, yang telah menjadi sumber perselisihan bilateral baru-baru ini.

Wakil Menteri Luar Negeri China, Chen Xiaodong, bertemu dengan mitranya dari Filipina, Maria Theresa Lazaro di Beijing, tulis Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

“Kedua pihak telah melakukan pertukaran pandangan yang terbuka dan mendalam mengenai masalah maritim antara China dan Filipina, khususnya masalah Terumbu Karang Xianbin,” kata kementerian tersebut.

Terumbu karang Xianbin adalah nama China untuk Beting Sabina.

Dalam beberapa pekan terakhir, kapal-kapal Filipina dan China telah bentrok beberapa kali di perairan sekitar beting tersebut, tempat Penjaga Pantai Filipina melabuhkan kapal untuk mencegah China merebut lingkaran terumbu karang tersebut.

Pulau Thitu yang diduduki FilipinaPemandangan udara menunjukkan Pulau Thitu yang diduduki Filipina, yang secara lokal dikenal sebagai Pag-asa, di Kepulauan Spratly yang disengketakan, Laut China Selatan, 9/3/2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Eloisa Lopez)

China pada Rabu menegaskan kembali permintaannya untuk “penarikan segera” kapal Filipina dan mengatakan akan “menegakkan kedaulatannya dengan tegas”.

Beting Sabina terletak 140 kilometer di sebelah barat Pulau Palawan, Filipina, dan sekitar 1.200 kilometer dari Pulau Hainan, daratan utama China terdekat.

Bentrokan baru-baru ini antara kapal-kapal Filipina dan China juga terjadi di dekat terumbu karang lain yang disengketakan.

Pekan ini, seorang pejabat senior militer AS memperingatkan mitranya dari China terhadap tindakan “berbahaya” Beijing di Laut Cina Selatan. Filipina merupakan sekutu utama AS.

Samuel Paparo, komandan Komando Indo-Pasifik AS, dan Wu Yanan, kepala Komando Palagan Selatan Angkatan Darat China, berbicara melalui panggilan video pada Selasa waktu China, saat kedua negara adidaya itu berusaha untuk membangun kembali pembicaraan militer-ke-militer secara teratur. (ns/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Uni Eropa Kutuk Tindakan Berbahaya China terhadap Kapal Filipina
Tabrakan kapal itu merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden serupa, dalam beberapa pekan terakhir di Laut China Selatan
0
China dan Filipina Rundingkan Beting di Laut China Selatan yang Disengketakan
Wakil Menteri Luar Negeri China, Chen Xiaodong, bertemu dengan mitranya dari Filipina, Maria Theresa Lazaro di Beijing