Gowa - Warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Nurhikmah Ola Daeng Cora memiliki cerita menegangkan perihal merebaknya virus Corona di Kota Wuhan, Cina. Dia mendengar kabar heboh tentang virus Corona saat tiba di tanah air sesaat setelah berkunjung ke Cina.
Nurhikmah sempat berkunjung ke Tiongkok pada awal tahun 2020 ini. Perempuan kelahiran Pallangga itu berada di Kota Shanghai, Tiongkok selama tiga hari. Terhitung sejak tanggal 6 hingga 8 Januari 2020.
Saya pulang dari Shanghai pada 8 Januari lalu. Ketika itu tidak ada kepanikan warga setempat di sana.
Daeng Cora sapaan akrabnya tiba di tanah air dengan sehat. Dia mengatakan sejak di Shanghai Tiongkok tak ada sama sekali wabah virus Corona yang terdengar. Pada saat itu virus Corona, kata dia memang belum merebak.
"Saya pulang dari Shanghai pada 8 Januari lalu. Ketika itu tidak ada kepanikan warga setempat di sana," kata Daeng Cora, Sabtu 1 Februari 2020.
Bahkan saat meninggalkan Shanghai, ia tidak langsung ke tanah air. Daeng Cora sapaan akrabnya transit di Bangkok Thailand selama tiga hari, sejak tanggal 9 hingga 11 Januari 2020. Setelah itu ia lalu pulang ke tanah air.
Saat itulah, setiba di Indonesia Daeng Cora lalu mendengar kabar heboh bahwa virus Corona merebak di Wuhan, Tiongkok. Ia lantas kaget lantaran virus itu disebut mematikan.
Disaat yang sama Daeng Cora banyak menerima telpon dari keluarga. Mereka menyarankan ke Daeng Cora agar tidak berkunjung ke Cina untuk sementara waktu. Begitupun dengan suaminya, keluarga menyarankan agar pulang dari Taiwan.
Hanya saja Daeng Cora mengaku akan tetap melanjutkan perjalanan ke Bangkok, Taiwan. Menurutnya sesuai yang dia rasakan tidak ada perlakukan berbeda di Bandara Don Muen Internasional yang berhubungan langsung dengan Tiongkok.
"Perlakuan terhadap turis tidak ada yang istimewa. Justru setelah saya tiba di Jakarta saya perhatikan sangat heboh soal Virus Corona," katanya.
Ia membeberkan, warga setempat di Shanghai, Bangkok, ataupun Taiwan tidak mengalami kepanikan atas wabah virus Corona itu. Ia malah heran lantaran kepanikan ini justru dialami orang Indonesia.
"Saya tetap akan melanjutkan agenda karena warga di sana tidak panik. Apalagi pemerintah kan belum mengeluarkan larangan," ujarnya. []