Cerita Penjual Daging dan Sup Ular di Siantar

Ular dapat memberikan kesehatan jika diolah dengan benar dan dengan takaran yang tepat. Simak kata penjual daging ular di Kota Pematangsiantar.
Kedai Nasi Palas Roha di Jalan Sisingamangaraja, Pematangsiantar, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

Pematangsiantar - Belakangan, heboh tentang pemberitaan ular di sejumlah media. Kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang itu dikenal sangat mematikan jika terkena pada manusia.

Namun, di balik itu ternyata daging ular dapat memberikan kesehatan jika diolah dengan benar dan dengan takaran yang tepat. Hal itu dikatakan Morika boru Nadapdap, salah seorang pemilik kedai nasi di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Ditemui di Kedai Nasi 'Palas Roha' miliknya di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, wanita berusia 50 tahun itu bercerita sejak tahun 1994 ia memulai berjualan daging ular.

"Tak hanya daging dan supnya saya jual. Minyak ular dan empedu ular juga saya jual," katanya, dalam bahasa Batak, Selasa 17 Desember 2019.

Selama 25 tahun sebagai penjual, katanya, banyak manfaat mengkonsumsi daging ular terutama untuk kesehatan manusia. Salah satunya, ia sebut, dapat menyembuhkan penderita asma dan menurunkan kolesterol.

"Yang aku masak itu ular sawah untuk dimakan. Kalau meriang-meriang badan [panas dingin] kami sekeluarga biasanya minum supnya. Sup daging ular bisa menghangatkan tubuh," kata dia.

Makan daging ularTimoria boru Manurung mengkonsumsi daging dan sup ular. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

Dikatakannya, sup ular terbuat dari daging dan tulang ular yang selanjutnya direbus sampai matang di panas 100 derajat celcius. Agar lebih beraroma dalam penyajiannya, kata Morika, sup ditambah dengan bumbu jahe, daun krisan, serai, dan rempah-rempah khas lainnya.

"Tidak lupa bumbu andaliman dan cabe rawitnya ditambah agar terasa di lidah," terangnya.

Diteruskan ibu empat anak itu, ia mendapat ular dari langganannya yang setiap hari mengantar ke kediamannya. "Diantar sama langganan biasa, per kilonya sekitar Rp 20 ribu," katanya.

Kalau untuk aku, bagus untuk darah tinggi sama yang lemah syahwat

Dari satu ekor ular, Morika mengolahnya tak sekadar hanya disajikan dalam bentuk makanan dan sup. Minyak dan empedu ia juga jual dengan harga kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Ia mengaku, pernah mendapati salah seorang pembeli dari Pulau Kalimantan.

Minyak UlarMinyak ular dimasukkan ke dalam botol mineral sebelum diolah menjadi obat. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

"Cara dapatkan minyaknya kita pisahkan tubuh dalam ular dengan kulitnya, cuci sampai bersih. Terus minyaknya itu aku buat dulu di dalam botol mineral sebelum aku kirim ke kawanku yang ada di Kabanjahe," imbuhnya.

Pengolahannya kata dia, di Kabanjahe. Bahan mentah [minyak ular] dikirim dari Kota Pematangsiantar, lalu diracik di Kabanjahe. Setelah menjadi obat, kemudian dijual. Minyaknya berupa olesan ke badan.

"Minyak ular sebelum diolah kadang kubuat jadi minyak masakku pas aku mau masak. Ya ganti minyak goreng, banyak manfaatnya," sambungnya.

Salah satu manfaat itu diterapkan pada ibu tercintanya, Timoria boru Manurung, 83 tahun. "Kalau sakit orangtua taulah, macam-macam kan. Mamak saya dari dulu aku kasih minum sup ular dan pake minyak ular kalau lagi sakit. Dipake pas ngurut badan juga," paparnya.

Makan daging ularPelanggan Kedai Nasi Palas Roha di Jalan Sisingamangaraja, Pematangsiantar. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

Empedu ular, kata dia juga, dapat menjaga kesehatan, menurunkan demam dan antibiotik kekebalan tubuh terhadap penyakit. "Keluarga kami juga uda memakannya. Ringan badan dibuat, tubuh jadi kuat," pungkasnya.

Ridho Sinaga, 23 tahun, salah seorang pelanggan mengatakan daging dan sup ular bermanfaat bagi kesehatan terlebih di musim hujan penghujung tahun 2019 ini.

"Enteng aja badan dibuat, stamina meningkat. Apalagi kan ini musim hujan, dingin. Bisa stabil kondisi hangat badan dibuat," ucapnya di lokasi.

"Sekali makan kalau di kedai nasi Palas Roha ini Rp 20 ribu. Kadang aku lebih suka bungkus ke rumah baru kucampur sama daging ayam. Kalau untuk aku, bagus untuk darah tinggi sama yang lemah syahwat. Dikit-dikit aja, jangan kebanyakan makan dagingnya," kata dia mengakhiri. []

Berita terkait
Ular Piton Teror Ternak Warga di Gunungkidul
Ular piton meneror ternak warga Gunungkidul. Warga berhasil menangkapnya kemudian dilepasliarkan di lokasi yang jauh dari permukiman warga
Sepatu dan Tabung Gas, Tempat Singgah Ular Kobra
Ruang berongga atau berlobang menjadi tempat bagi induk kobra bersarang. Sepatu dan tabung gas sering menjadi tempat singgah anakan kobra.
Pawang Ular yang Jarinya Cacat karena Gigitan Kobra
Fani, Pawang ular kobra, jarinya cacat usai digigit kobra. Dari situ dia menjadi pawang ular berbisa. Dia bentuk komunitas menangani serangan ular.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.